Wamena (ANTARA) - Ikatan Bidan Indonesia atau IBI Cabang Jayawijaya, Papua, mendukung program pemerintah meningkatkan kesehatan ibu dan bayi daerah ini guna menciptakan generasi emas Indonesia pada 2045.
Ketua IBI Cabang Jayawijaya Ming Sumarah Isham saat dihubungi di Wamena, Minggu, mengatakan peran bidan di daerah ini adalah memenuhi hak kesehatan seksual dan reproduksi perempuan di setiap kondisi krisis menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami berharap bidan di Kabupaten Jayawijaya ini menjadi cerdas sehingga mampu menyelamatkan ibu dan anak dalam setiap tindakan pertolongan,” katanya.
Menurut dia, bidan di Kabupaten Jayawijaya harus cerdas sehingga dapat menilai mana yang baik dan buruk dalam setiap tindakan pertolongan.
“Harapannya bidan di daerah ini bisa memberikan pelayanan yang terbaik karena cerdas. Bidan bisa berpikir positif, bisa memprioritaskan yang terbaik dalam setiap pelayanannya,” ujar dia.
Dia menjelaskan tugas bidan dalam membantu program pemerintah di antaranya terkait kesehatan ibu dan anak khususnya untuk menurunkan angka kematian ibu dan balita di Kabupaten Jayawijaya.
“Kami selain berusaha bekerja profesional dan cerdas dalam setiap tindakan persalinan sehingga menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Jayawijaya, juga berperan aktif dalam menurunkan angka stunting di Jayawijaya,” katanya.
Dia menambahkan bahwa jumlah tenaga bidan di Kabupaten Jayawijaya awalnya 204 orang, tetapi ketika terjadi pemekaran di beberapa daerah sehingga jumlahnya menyusut.
“Awalnya jumlah tenaga bidan 204 orang, tetapi terjadi pemekaran dan ada beberapa bidan pindah ke kabupaten lain sehingga kami melakukan pendataan ulang dan memperoleh hasil sementara 166 tenaga bidan. Tenaga bidan memberikan pelayanan bukan hanya di puskesmas dan rumah sakit, tetapi juga ada yang mandiri dalam pelayanannya baik di klinik swasta maupun buka praktik sendiri,” ujarnya.