Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nabire meminta Badan Wakaf Indonesia (BWI) setempat mengelola wakaf secara transparan dan produktif agar dapat memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan umat.
Wakil Bupati Nabire, Burhanuddin Pawennari dalam siaran pers di Jayapura, Papua, Selasa, mengatakan wakaf bukan hanya bernilai ibadah, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai instrumen ekonomi umat.
"Pada Senin (29/9) kami resmi mengukuhkan pengurus BWI perwakilan Kabupaten Nabire dengan masa bakti periode 2024–2027," katanya.
Menurut Burhanuddin, dalam kegiatan tersebut pihaknya meminta pengelolaan wakaf harus diarahkan untuk mendukung sektor pendidikan, kesehatan, pemberdayaan sosial, hingga pembangunan daerah.
“Wakaf bukan sekadar agenda seremonial, tetapi momentum penting untuk memperkuat tata kelola wakaf secara profesional, amanah, dan berdaya guna,” ujarnya.
Dia menjelaskan oleh sebab itu BWI Nabire yang baru dilantik harus mampu menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan berkeadilan dan berkelanjutan.
"Manajemen wakaf yang transparan dan inovatif dapat menjadikan wakaf sebagai pilar kemandirian ekonomi umat di Kabupaten Nabire," katanya lagi.
Dia menambahkan untuk itu pihaknya mengajak pengurus BWI Nabire bekerja dengan integritas serta menjaga kepercayaan masyarakat. Laksanakan amanah ini dengan niat ibadah serta tekad menjadikan wakaf produktif yang hasilnya benar-benar dirasakan umat.
"Kami berharap ke depan, BWI Nabire mampu mengoptimalkan potensi wakaf untuk mendukung program pembangunan daerah sekaligus menyejahterakan masyarakat melalui penguatan sektor pendidikan, layanan kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi," ujarnya.

