Sentani (ANTARA News) - Sopir angkutan kota antar kabupaten/kota di Jayapura mogok sejak sore kemarin, menyebabkan ratusan penumpang terlantar pada Rabu pagi.
Aksi itu membuat ratusan penumpang dari Wamena, Kota Jayapura yang hendak ke Sentani, Kabupaten Jayapura dan sebaliknya terlantar di terminal.
Berdasarkan informasi di lapangan, pemogokan sopir angkot tersebut dilatarbelakangi alasan keamanan menyusul aksi pemalakan yang berbuntut pemukulan terhadap seorang awak angkot bernama Kadir pada Selasa siang (17/9).
Kadir dilaporkan telah menjadi korban pemukulan oleh para pemalak yang beraksi secara bergerombol dan diduga dipengaruhi minuman keras.
"Kami mendesak agar kepolisian menangkap pelaku dan diproses hukum. Sebab, kejadian ini bukan kali pertama terjadi, dan sudah berulang," kata Ketua Angkutan Umum Sentani-Waena Elvis Doce.
Ia menjelaskan bahwa setiap hari pihaknya selalu memberi uang keamanan kepada polisi yang bertugas di pos polisi terminal Expo, namun ternyata tidak bisa memberikan jaminan keamanan.
"Untuk aksi lanjutan, tergantung keputusan para sopir taksi ini," ujar Elvis.
Namun, ia melanjutkan, pihaknya meminta agar supir ini tetap narik seperti biasanya. Dimana pihaknya juga akan meminta kepala Kapolres Kota Jayapura agar memperhatikan hal ini.
"Kami akan meminta Kapolresta Jayapura agar bisa memberikan jaminan keamanan, kasihan banyak masyarakat yang resah akibat ulah oknum yang mabuk ini," urainya.
Seorang penumpang yang diturunkan di tengah jalan karena angkot yang ditumpanginya dipaksa berhenti sebagai bentuk solidaritas, Alfius, mengaku sangat kebingungan dan terpaksa berjalan kaki menuju tempat tujuannya.
"Hampir satu jam menunggu di pinggir jalan, terpaksa jalan kaki pelan-pelan, siapa tahu ada ojek lewat," kata Alfius yang mengaku tidak tahu kenapa sopir angkutan mogok.
Hal senada juga dikatakan Ismi yang hendak pulang ke Kota Jayapura. Dirinya terpaksa menumpang mobil angkutan air mineral hingga ke perbatasan kabupaten/kota lalu melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek.
"Sudah tunggu lama di depan kantor tapi tidak ada satupun angkot jurusan Sentani-Waena yang lewat, ternyata di tengah jalan baru tahu kalau mereka (angkot-Red) mogok narik," pungkasnya.
Aksi itu membuat ratusan penumpang dari Wamena, Kota Jayapura yang hendak ke Sentani, Kabupaten Jayapura dan sebaliknya terlantar di terminal.
Berdasarkan informasi di lapangan, pemogokan sopir angkot tersebut dilatarbelakangi alasan keamanan menyusul aksi pemalakan yang berbuntut pemukulan terhadap seorang awak angkot bernama Kadir pada Selasa siang (17/9).
Kadir dilaporkan telah menjadi korban pemukulan oleh para pemalak yang beraksi secara bergerombol dan diduga dipengaruhi minuman keras.
"Kami mendesak agar kepolisian menangkap pelaku dan diproses hukum. Sebab, kejadian ini bukan kali pertama terjadi, dan sudah berulang," kata Ketua Angkutan Umum Sentani-Waena Elvis Doce.
Ia menjelaskan bahwa setiap hari pihaknya selalu memberi uang keamanan kepada polisi yang bertugas di pos polisi terminal Expo, namun ternyata tidak bisa memberikan jaminan keamanan.
"Untuk aksi lanjutan, tergantung keputusan para sopir taksi ini," ujar Elvis.
Namun, ia melanjutkan, pihaknya meminta agar supir ini tetap narik seperti biasanya. Dimana pihaknya juga akan meminta kepala Kapolres Kota Jayapura agar memperhatikan hal ini.
"Kami akan meminta Kapolresta Jayapura agar bisa memberikan jaminan keamanan, kasihan banyak masyarakat yang resah akibat ulah oknum yang mabuk ini," urainya.
Seorang penumpang yang diturunkan di tengah jalan karena angkot yang ditumpanginya dipaksa berhenti sebagai bentuk solidaritas, Alfius, mengaku sangat kebingungan dan terpaksa berjalan kaki menuju tempat tujuannya.
"Hampir satu jam menunggu di pinggir jalan, terpaksa jalan kaki pelan-pelan, siapa tahu ada ojek lewat," kata Alfius yang mengaku tidak tahu kenapa sopir angkutan mogok.
Hal senada juga dikatakan Ismi yang hendak pulang ke Kota Jayapura. Dirinya terpaksa menumpang mobil angkutan air mineral hingga ke perbatasan kabupaten/kota lalu melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek.
"Sudah tunggu lama di depan kantor tapi tidak ada satupun angkot jurusan Sentani-Waena yang lewat, ternyata di tengah jalan baru tahu kalau mereka (angkot-Red) mogok narik," pungkasnya.