Timika (Antara Papua) - Penyidik Kepolisian Resor Mimika, Papua, segera menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Paumako tahun anggaran 2012 di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mimika.
Kasat Reskrim Polres Mimika Iptu Saraju kepada Antara di Timika, Selasa, mengaku masih melengkapi berkas penyidikan dan dalam waktu dekat segera menetapkan tersangkanya.
"Langkah-langkah penyidikan sudah mengarah ke sana," kata Saraju.
Menurut dia, Polres Mimika sudah menerima hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua.
Sesuai hasil audit investigasi yang dilakukan BPK Provinsi Papua beberapa waktu lalu, dugaan kerugian negara dalam proyek pembangunan tiang pancang PPI Pelabuhan Paumako tahun anggaran 2012 senilai Rp1 miliar.
"Sesuai hasil audit BPKP, dugaan kerugian negaranya sekitar Rp1 miliar," jelas Saraju.
Ia menambahkan, penyidik Polres Mimika akan meminta asistensi dari penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus Polda Papua untuk mematangkan penyidikan kasus tersebut agar segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Timika.
Proyek pembangunan PPI di kawasan Pelabuhan Paumako, Distrik Mimika Timur, dikerjakan secara bertahap sejak 2010 melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan Mimika dan Pemprov Papua.
Pada 2010, Pemprov Papua mengalokasikan anggaran senilai Rp1,45 miliar lebih dan pada 2011 dialokasikan anggaran senilai Rp19,03 mliar lebih.
Alokasi anggaran dari Pemprov Papua itu untuk pembangunan tahap satu dan dua yakni pemasangan tiang pancang dermaga PPI Paumako.
Sementara alokasi anggaran dari APBD Mimika pada 2011 senilai Rp3,2 miliar untuk kelanjutan pembangunan PPI Paumako, yang mencakup dua pekerjaan yaitu kelanjutan pemasangan tiang pancang dermaga sebesar Rp2,1 miliar, penimbunan lahan parkir PPI Rp1,1 miliar dan sebagian lagi untuk pengerjaan talut.
Pengadaan tiang pancang pembangunan PPI Paumako tahun anggaran 2012 yang kini bermasalah tersebut saat Dinas Kelautan dan Perikanan Mimika masih dipimpin oleh Luther Bonggo Ibo yang saat ini menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Papua. (*)
Kasat Reskrim Polres Mimika Iptu Saraju kepada Antara di Timika, Selasa, mengaku masih melengkapi berkas penyidikan dan dalam waktu dekat segera menetapkan tersangkanya.
"Langkah-langkah penyidikan sudah mengarah ke sana," kata Saraju.
Menurut dia, Polres Mimika sudah menerima hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua.
Sesuai hasil audit investigasi yang dilakukan BPK Provinsi Papua beberapa waktu lalu, dugaan kerugian negara dalam proyek pembangunan tiang pancang PPI Pelabuhan Paumako tahun anggaran 2012 senilai Rp1 miliar.
"Sesuai hasil audit BPKP, dugaan kerugian negaranya sekitar Rp1 miliar," jelas Saraju.
Ia menambahkan, penyidik Polres Mimika akan meminta asistensi dari penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus Polda Papua untuk mematangkan penyidikan kasus tersebut agar segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Timika.
Proyek pembangunan PPI di kawasan Pelabuhan Paumako, Distrik Mimika Timur, dikerjakan secara bertahap sejak 2010 melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan Mimika dan Pemprov Papua.
Pada 2010, Pemprov Papua mengalokasikan anggaran senilai Rp1,45 miliar lebih dan pada 2011 dialokasikan anggaran senilai Rp19,03 mliar lebih.
Alokasi anggaran dari Pemprov Papua itu untuk pembangunan tahap satu dan dua yakni pemasangan tiang pancang dermaga PPI Paumako.
Sementara alokasi anggaran dari APBD Mimika pada 2011 senilai Rp3,2 miliar untuk kelanjutan pembangunan PPI Paumako, yang mencakup dua pekerjaan yaitu kelanjutan pemasangan tiang pancang dermaga sebesar Rp2,1 miliar, penimbunan lahan parkir PPI Rp1,1 miliar dan sebagian lagi untuk pengerjaan talut.
Pengadaan tiang pancang pembangunan PPI Paumako tahun anggaran 2012 yang kini bermasalah tersebut saat Dinas Kelautan dan Perikanan Mimika masih dipimpin oleh Luther Bonggo Ibo yang saat ini menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Papua. (*)