Jayapura (Antara Papua) - Wali Kota Jayapura Benhur Tomy Mano menginstruksikan para lurah untuk menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai kebutuhan warga.
"Program dan kegiatan yang dilaksanakan di 2015 nanti, harus sesuai kebutuhan dan permintaan masyarakat," kata Benhur di Jayapura, Jumat.
Ia mengatakan, program dan kegiatan itu harus benar-benar menyentuh masyarakat, dan tepat sasaran.
Seluruh kepala distrik (camat) dan kepala kelurahan (lurah) di Kota Jayapura, dituntut untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan mencari tahu apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat.
"Misalnya, mungkin jalan mereka belum ada lampu jalan, jalan rusak atau tidak punya air bersih, tolong disampaikan karena kita akan susun dan masukan dalam program kerja tahun anggaran 2015. Kita tidak boleh menyusun program atas keiginan sendiri tanpa melihat kenyataan di masyarakat, apa yang mereka butuhkan itu dibantu," ujarnya.
Selain itu, Wali Kota Jayapura periode 2010-2015 itu mengharapkan bantuan kepada puluhan anak sekolah berupa peralatan sekolah, juga bantuan bagi ibu penjual pinang yang diserahkan pekan lalu, dimanfaatkan dengan baik.
Bantuan yang diserahkan bersumber dari Dana Peningkatan Pembangunan Kampung (DP2K) Kelurahan Imbi sebesar Rp150 juta, dan dana Rencana Strategi Pembangunan Kampung (Respek) 2013 sebesar Rp1,17 juta lebih.
Menurut mantan kepala Distrik Abepura itu, penyerahan bantuan itu merupakan salah satu upaya pemerintah Kota Jayapura dalam rangka memerangi angka kemiskinan.
"Berbagai bantuan yang diberikan oleh pemerintah, diharapkan bisa membantu menyejahterahkan masyarakat," ujarnya.
Wali Kota menginginkan masyarakat tidak terbelakang dan keluar dari belenggu kemiskinan.
"Saya ingin masyarakat saya tidak terkebelakang, tidak miskin, harus sehat, ini harapan saya," ujarnya.
Ia menambahkan, nantinya tak ada lagi orang miskin di Jayapura, paling tidak berupaya mandiri.
"Saya harap di kota ini, tidak ada lagi orang miskin," ujarnya. (*)
"Program dan kegiatan yang dilaksanakan di 2015 nanti, harus sesuai kebutuhan dan permintaan masyarakat," kata Benhur di Jayapura, Jumat.
Ia mengatakan, program dan kegiatan itu harus benar-benar menyentuh masyarakat, dan tepat sasaran.
Seluruh kepala distrik (camat) dan kepala kelurahan (lurah) di Kota Jayapura, dituntut untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan mencari tahu apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat.
"Misalnya, mungkin jalan mereka belum ada lampu jalan, jalan rusak atau tidak punya air bersih, tolong disampaikan karena kita akan susun dan masukan dalam program kerja tahun anggaran 2015. Kita tidak boleh menyusun program atas keiginan sendiri tanpa melihat kenyataan di masyarakat, apa yang mereka butuhkan itu dibantu," ujarnya.
Selain itu, Wali Kota Jayapura periode 2010-2015 itu mengharapkan bantuan kepada puluhan anak sekolah berupa peralatan sekolah, juga bantuan bagi ibu penjual pinang yang diserahkan pekan lalu, dimanfaatkan dengan baik.
Bantuan yang diserahkan bersumber dari Dana Peningkatan Pembangunan Kampung (DP2K) Kelurahan Imbi sebesar Rp150 juta, dan dana Rencana Strategi Pembangunan Kampung (Respek) 2013 sebesar Rp1,17 juta lebih.
Menurut mantan kepala Distrik Abepura itu, penyerahan bantuan itu merupakan salah satu upaya pemerintah Kota Jayapura dalam rangka memerangi angka kemiskinan.
"Berbagai bantuan yang diberikan oleh pemerintah, diharapkan bisa membantu menyejahterahkan masyarakat," ujarnya.
Wali Kota menginginkan masyarakat tidak terbelakang dan keluar dari belenggu kemiskinan.
"Saya ingin masyarakat saya tidak terkebelakang, tidak miskin, harus sehat, ini harapan saya," ujarnya.
Ia menambahkan, nantinya tak ada lagi orang miskin di Jayapura, paling tidak berupaya mandiri.
"Saya harap di kota ini, tidak ada lagi orang miskin," ujarnya. (*)