Jayapura (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua menyebut peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 menjadi momentum untuk memberantas korupsi di lembaga keagamaan tersebut.
"Korupsi merupakan penyakit yang selama ini merugikan rakyat, sehingga Kemenag baik di tingkat pusat maupun daerah diwajibkan untuk memberantasnya," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenag Papua Klemens Taran di sela-sela upacara peringatan HAB ke-79 di Jayapura, Jumat.
Menurut Taran, pihaknya berencana mengintegrasikan pendidikan antikorupsi di semua jenjang pendidikan keagamaan di Papua.
"Kami juga telah menerapkan program perempuan antikorupsi guna mendiseminasikan nilai-nilai antikorupsi pada seluruh unit Kemenag," ujarnya.
Dia menjelaskan tema yang diusung pada peringatan HAB ke-79 yakni "Umat Rukun Menuju Indonesia Emas" sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto sehingga menjadi suatu gerakan dari Kemenag untuk mendorong setiap umat beragama dekat dengan ajaran agama masing-masing.
"Sehingga kami bersama-sama pimpinan umat untuk terus mendorong setiap umat apapun agamanya itu betul-betul mendalami ajarannya," ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya juga akan mendorong persiapan untuk melengkapi struktur kelembagaan di tiga Daerah Otonomi Baru (DOB) yakni Papua Selatan, Papua Pegunungan dan Papua Tengah ke tingkat pusat.
"Saat ini proses sementara berlangsung dan jika struktur kelembagaan sudah terbentuk maka segera diisi sehingga pelayanan kepada masyarakat juga bisa dilakukan," katanya lagi.
Kepala Kemenag Kota Jayapura Ani Matdoan mengatakan, melalui peringatan HAB ke-79 pada 2024 diharapkan dapat meningkatkan silaturahim dan kerja sama antara para satuan kerja kelembagaan dalam memberikan pelayanan yang semakin lebih baik ke depan.
"Dengan demikian semua masalah keagamaan di Kota Jayapura tetapi juga Papua dapat diselesaikan," katanya.