Jayapura (ANTARA) - Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Papua mengajak semua pihak baik individu, kelompok, maupun perusahaan bersedia menjadi orang tua asuh guna percepatan penanganan stunting di daerah ini.
"Dengan demikian maka akan memperkuat jaringan dukungan bagi keluarga berisiko stunting," kata Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Papua Sarles Brabar di Jayapura, Jumat.
Menurut Brabar, BKKBN Papua telah melibatkan akademisi dan ahli gizi untuk memberikan edukasi tentang gizi dan cara memasak yang sehat bagi masyarakat terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan sesuai tujuan dari program gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting).
"Melalui program ini baik individu maupun organisasi bisa berkontribusi dengan menyediakan makanan bergizi dan pemantauan kesehatan bagi anak-anak berisiko stunting," ujarnya.
Dia menjelaskan, pada program ini ASN yang berperan sebagai orang tua asuh dalam memberikan makanan tambahan seperti telur dan susu para kader kesehatan juga dilibatkan untuk mendampingi anak-anak.
"Ini bertujuan untuk memberikan intervensi dan kesehatan kepada keluarga berisiko stunting," katanya lagi.
Dengan demikian kolaborasi bersama korporasi dan masyarakat sebagai orang tua sangat penting untuk memastikan efektivitas program percepatan penurunan stunting di Papua berjalan optimal.
"Karena program Genting ini mendukung pemberdayaan keluarga berisiko stunting seperti memberikan bantuan kebutuhan nutrisi selama enam bulan bagi anak-anak dan keluarga kurang mampu," ujarnya.