Biak (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, menetapkan dua hari berkabung dan libur lokal, untuk menghormati Bupati Fredrik Menufandu SH MH yang meninggal dunia dalam perjalanan pesawat Jakarta-Biak, Jumat (5/12).

Kasubag Prokol dan Dokumentasi Sekretariat Daerah Supiori Hendrik R Hay di Biak, Senin, mengatakan, sesuai instruksi Wakil Bupati Drs Yan Imbab, semua PNS, kepala SKPD serta masyarakat umum setempat diinstruksikan melaksanakan masa berkabung, 8-9 Desember 2014 guna melepas mendiang Fredrick Menufandu untuk selamanya.

Seluruh aparatur PNS di lingkup Pemkab Supiori diisntruksikan untuk hadir pada acara pemakaman almarhum Fredrick Menufandu dengan mengenakan pakaian seragam kedinasasn (hansip).

Sedangkan untuk masyarakat umum di Kabupaten Supiori, menurut Hendrik, diimbau dapat mengikuti prosesi ibadah pelepasan mendiang Fredik Menufandu dari rumah dinas bupati pukul 10.00 waktu setempat.

Sementara untuk pemakaman dilakukan di TPU Piyabo pukul 12.00, lanjut Hendrik, maka masyarakat umum dapat mengikuti kegiatan dengan menggunakan pakaian bebas dan rapi.

"Kita dari berbagai elemen masyarakat dan jajaran Pemkab Supiori menyatakan bela sungkawa mendalam atas kepergian Bupati Fredrik Menufandu yang dikenal dekat dengan rakyat dan sangat sederhana," ujar Hendrik Hay.

Fredrik Menufandu selama ini dikenal dekat dengan rakyat kecil, akrab bersama wartawan media cetak dan elektronik karena pernah menjabat Kepala Badan Informasi Komunikasi Daerah Provinsi Papua serta Kepala Biro Humas dan Prokol di era pemerintahan mantan Gubernur Barnabas Suebu.

Pada proses pilkada langsung periode 2010-2015 Fredrik Menufandu terpilih menjadi orang nomor satu di kabupaten pemekaran Supiori berpasangan dengan Wakil Bupati Drs Yan Imbab.

Berita duka wafatnya Bupati Supiori dalam perjalanan pesawat saat pulang berobat dari Jakarta-Biak itu mulai diterima warga pada Jumat (5/12) pagi.

Hingga Senin pagi, sejumlah warga Biak dan PNS di lingkup Pemkab Supiori terlihat sibuk menuju ke rumah dua guna menghadiri prosesi pelepasan almarhum Fredrik Menufandu meski cuaca sekitar sejak subuh dilanda hujan deras hingga pukul 08.00 WIT. (*)

Pewarta : Pewarta: Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025