Biak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Supiori, Papua membentuk lima distrik/kecamatan tangguh bencana (Kencana) untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana.
"BPBD Supiori terus mengoptimalkan peran kepala distrik/camat sebagai penghubung antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengurangi risiko bencana," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Supiori Lukas Mansawan,Rabu.
Dia menjelaskan tujuan dibentuk Kencana untuk mempercepat pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) penanggulangan bencana.
Sedangkan tujuan lain, lanjut dia, guna memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko bencana.
"Gerakan ini melibatkan pemerintah daerah, seperti BPBD, dan BNPB untuk menyusun rencana kerja dan memastikan masyarakat lebih siap menghadapi bencana," katanya.
Lukas mengatakan, program Kencana hadir untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam hal mitigasi, tanggap darurat, serta pemulihan pascabencana.
Diakuinya, setiap distrik/kecamatan yang tergabung akan difasilitasi dengan pelatihan, pembentukan struktur organisasi tanggap darurat, serta skema koordinasi saat terjadi bencana.
Dengan pendekatan partisipatif, lanjut dia, masyarakat dapat dilatih agar tidak hanya menjadi objek perlindungan bencana .
"Melainkan juga sebagai aktor utama dalam upaya penyelamatan dan pemulihan," harap Lukas.
Kabupaten Supiori daerah pemekaran melalui UU RI No 35 Tahun 2023 dengan ibu kota Sorendiweri terdiri 5 distrik dan 38 kampung.

