Jayapura (Antara Papua) - Aliansi pemuda Provinsi Papua mengharapkan Kongres XIV Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, berlangsung aman dan lancar.
"Kami mendengar berbagai masukkan bahwa ada isu yang mulai berkembang di Kongres XIV KNPI, bahwa ada yang kurang baik dan hal ini perlu disikapi," kata Yan Permenas Mandenas, Ketua Aliansi Pemuda Papua yang didampingi sekretarisnya Yulianus Dwaa, kepada pers di Kota Jayapura, Papua, Kamis (26/2) malam.
Pernyataan ini disampaikan Yan Mandenas yang juga seorang politisi muda di Papua usai pertemuan dengan para kandidat Ketua Umum KNPI periode 2015-2018 di Aston Hotel Jayapura, Kota Jayapura.
Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih dua jam itu dihadiri oleh mantan Ketua DPD KNPI Papua Gerson Djitmau dan Yusak Andato, mantan anggota DPR RI Diaz Gwijangge, dan sejumlah tokoh adat, perempuan dan masyarakat.
Termasuk dua kandidat dari tujuh calon ketua umum KNPI, Ahmad Sahroni dan Muhammad Rivai Darus beserta tim pemenangannya.
"Kegiatan ini tidak ada yang sponsor. Murni dari kepedulian kami, sebagai pemuda agar dalam kongres kali ini di Papua berjalan dengan baik, dan menggambarkan kepada dunia bahwa Papua layak menyelenggarakan sejumlah agenda nasional," katanya.
Mengenai isu bahwa pertemuan atau pun diskusi itu ingin memenangkan salah satu kandidat yang hadir, Mandenas menepis hal itu.
"Kami tidak memihak kepada siapapun, harapannya siapa pun yang terpilih bisa membawa pemuda Indonesia, khususnya pemuda Papua ke kancah yang lebih tinggi," katanya.
"Harapannya pada H-1 atau H-2 itu suasana yang ada saat ini di kongres KNPI bisa mencair, jangan lagi ada isu yang membuat peserta takut dan tertekan. Kita tepis semua itu, jadikan Papua tempat yang aman dan nyaman bagi kita semua," tambah Yan Permenas Mandenas.
Sementara itu rekannya, Yulianus Dwaa mengatakan bahwa pihaknya menyelenggarakan pertemuan tersebut bukan untuk kepentingan tertentu, tetapi berharap dalam kongres KNPI bisa melahirkan sejumlah keputusan yang bisa mendorong pemuda Indonesia untuk berpikir cerdas dan bertindak bijaksana.
"Siapa pun dia, yang jadi pemimpinan KNPI bisa lahir di Papua. Dan bisa buat yang terbaik untuk kemajuan pemuda Indonesia, khsususnya pemuda Papua," katanya.
Pada diskusi atau pertemuan tersebut kedua kandidat baik Ahmad Sahroni dan Muhammad Rivai Darus diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan.
Keduanya sepakat jika salah satunya terpilih menjadi Ketua Umum DPP KNPI periode 2015-2018 akan mempercayakan pemuda Papua duduk dalam jajaran kepengurusannya masing-masing. (*)
"Kami mendengar berbagai masukkan bahwa ada isu yang mulai berkembang di Kongres XIV KNPI, bahwa ada yang kurang baik dan hal ini perlu disikapi," kata Yan Permenas Mandenas, Ketua Aliansi Pemuda Papua yang didampingi sekretarisnya Yulianus Dwaa, kepada pers di Kota Jayapura, Papua, Kamis (26/2) malam.
Pernyataan ini disampaikan Yan Mandenas yang juga seorang politisi muda di Papua usai pertemuan dengan para kandidat Ketua Umum KNPI periode 2015-2018 di Aston Hotel Jayapura, Kota Jayapura.
Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih dua jam itu dihadiri oleh mantan Ketua DPD KNPI Papua Gerson Djitmau dan Yusak Andato, mantan anggota DPR RI Diaz Gwijangge, dan sejumlah tokoh adat, perempuan dan masyarakat.
Termasuk dua kandidat dari tujuh calon ketua umum KNPI, Ahmad Sahroni dan Muhammad Rivai Darus beserta tim pemenangannya.
"Kegiatan ini tidak ada yang sponsor. Murni dari kepedulian kami, sebagai pemuda agar dalam kongres kali ini di Papua berjalan dengan baik, dan menggambarkan kepada dunia bahwa Papua layak menyelenggarakan sejumlah agenda nasional," katanya.
Mengenai isu bahwa pertemuan atau pun diskusi itu ingin memenangkan salah satu kandidat yang hadir, Mandenas menepis hal itu.
"Kami tidak memihak kepada siapapun, harapannya siapa pun yang terpilih bisa membawa pemuda Indonesia, khususnya pemuda Papua ke kancah yang lebih tinggi," katanya.
"Harapannya pada H-1 atau H-2 itu suasana yang ada saat ini di kongres KNPI bisa mencair, jangan lagi ada isu yang membuat peserta takut dan tertekan. Kita tepis semua itu, jadikan Papua tempat yang aman dan nyaman bagi kita semua," tambah Yan Permenas Mandenas.
Sementara itu rekannya, Yulianus Dwaa mengatakan bahwa pihaknya menyelenggarakan pertemuan tersebut bukan untuk kepentingan tertentu, tetapi berharap dalam kongres KNPI bisa melahirkan sejumlah keputusan yang bisa mendorong pemuda Indonesia untuk berpikir cerdas dan bertindak bijaksana.
"Siapa pun dia, yang jadi pemimpinan KNPI bisa lahir di Papua. Dan bisa buat yang terbaik untuk kemajuan pemuda Indonesia, khsususnya pemuda Papua," katanya.
Pada diskusi atau pertemuan tersebut kedua kandidat baik Ahmad Sahroni dan Muhammad Rivai Darus diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan.
Keduanya sepakat jika salah satunya terpilih menjadi Ketua Umum DPP KNPI periode 2015-2018 akan mempercayakan pemuda Papua duduk dalam jajaran kepengurusannya masing-masing. (*)