Jayapura (Antara) - Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal meminta perusahaan-perusahaan yang menyebabkan kebakaran hutan segera ditutup.

"Perusahaan yang mengolah kelapa sawit itu harus ditutup karena telah menyebabkan kebakaran hutan yang cukup luas," katanya di Jayapura, Selasa.

Klemen menjelaskan kebakaran hutan yang terjadi di Timika, Merauke dan Mappi bukan disebabkan oleh kebiasaan masyarakat membuka lahan dengan cara membakar tanaman di sekitarnya.

"Sudah dari dulu masyarakat kita membuka lahan dengan cara membakar hutan, namun tidak pernah terjadi kasus kebakaran," ujarnya.

Dia menegaskan penyebab kebakaran di wilayah Papua bukanlah ulah masyarakat.

"Mengapa kita harus siaga satu hanya karena perusahaan yang menekan biaya pembukaan lahan dengan membakar hutan, untuk itu perusahaan seperti itu harus ditutup," katanya lagi.

Dia menambahkan sekarang aparat keamanan dan pemerintah daerah yang sibuk menyelesaikan kebakaran, padahal ini adalah ulah dan kesalahan perusahaan yang hanya mencari keuntungan semata.

"Perusahaan itu hanya mencari keuntungan sebesar-besar tanpa memperhitungkan lingkungan sekitar, jadi jangan diberi ampun, masih banyak perusahaan yang tahu etika dalam membuka lahan," ujarnya lagi.

Sebelumnya, berdasarkan data pantauan satelit Tera & Akua jumlah titik panas di wilayah Merauke, Mappi dan sekitarnya kini terus bertambah sehingga memicu kabut asap pekat di sejumlah wilayah pesisir selatan Papua seperti Timika, Asmat dan lainnya.

Merauke berada di sebelah tenggara Timika di mana sekarang ini angin bertiup dari arah tenggara sehingga sudah pasti efeknya sampai di Timika.

Kabut asap ini memang sangat mengganggu dunia penerbangan karena mengganggu jarak pandang pilot sehingga sempat mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Moses Kilangin Timika. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024