Timika (Antara Papua) - Kepolisian Resor Mimika, Papua, mempertemukan para tokoh masyarakat Suku Kei dan Suku Madura untuk mencegah terjadinya bentrok antarwarga kedua suku tersebut, Selasa.

Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mudjiharso di Timika, Selasa, mengatakan pertemuan para tokoh dari kedua suku yang berlangsung di Polsek Mimika Baru tersebut berawal dari masalah pertikaian antartukang ojek.

Salah seorang tukang ojek asal Suku Kei, Bosko Helyanan (28), dianiaya oleh seorang tukang ojek asal Suku Madura hingga korban harus menjalani perawatan intensif di RSUD Mimika.

"Persoalannya yaitu ada kesalahpahaman antarindividu. Para tokoh masyarakat bersepakat untuk tidak membicarakan soal kronologis kejadian karena masing-masing punya versi sendiri-sendiri. Mereka juga bersepakat untuk mengamankan masyarakatnya masing-masing agar kasus ini tidak meluas," kata Yustanto.

Terkait kejadian tersebut, Polsek Mimika Baru telah mengamankan pelaku penyerangan terhadap Bosko Helyanan.

Polisi juga telah memeriksa saksi-saksi yang mengetahui peristiwa penganiayaan tersebut.

"Langkah-langkah yang kami lakukan yaitu mengamankan lokasi agar masalah ini tidak berkembang luas. Kami minta kedua pihak agar menyerahkan penyelesaian masalah ini kepada polisi," ujar Yustanto.

Yustanto meminta warga Timika terutama dari kedua kelompok yang bertikai agar tidak terpancing dengan isu-isu menyesatkan yang ingin mengadu domba masyarakat dan membuat situasi keamanan di Timika menjadi tidak kondusif.

Buntut dari kasus tersebut, sejumlah tempat usaha pangkas rambut milik warga Madura di Kota Timika terlihat tutup total.

Meski demikian, situasi keamanan di Kota Timika hingga kini masih aman dan terkendali. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024