Timika (Antara Papua) - Sebanyak 17 peserta program beasiswa Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) telah menyelesaikan pendidikan strata satu pada Universitas Sains dan Teknologi (USTJ) Jayapura Papua.
Kepala Biro Pendidikan LPMAK Titus Kemong kepada Antara di Timika, Kamis, mengatakan belasan sarjana lulusan USTJ itu menyelesaikan pendidikan mereka dalam rentang waktu singkat hanya 3,5 tahun dengan predikat kelulusan memuaskan.
"Lembaga tentunya sangat berbangga karena tahun ini kita memanen 17 sarjana baru yang merupakan hasil nyata dari program beasiwa LPMAK. Ini berarti bahwa LPMAK berhasil mengelola program pendidikan anak-anak asli Papua terutama dari tujuh suku," kata Titus.
Ia meminta para lulusan USTJ itu harus siap bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya guna mendapatkan pekerjaan.
"Peluang kerja bukan hanya menjadi PNS, tetapi ada dimana-mana. Rebutlah peluang kerja yang ada di Timika. Jangan suka mabuk-mabukan, tapi harus menghasilkan sesuatu untuk membuat bangga orang tua, LPMAK yang menyekolahkan kalian maupun almamater," ujar Titus mengingatkan.
Wakil Rektor II USTJ Since MD Rumkorem mengatakan 17 lulusan tersebut merupakan hasil program kerja sama USTJ dengan LPMAK.
Awalnya, kata Since, Biro Pendidikan LPMAK mengirim 46 mahasiswa untuk dididik dan dibina di USTJ Jayapura. Dalam perkembangan, sebanyak tiga mahasiswa dikeluarkan dari peserta program beasiswa LPMAK.
"Hari ini kami membawa kembali 17 alumni USTJ untuk diserahkan ke LPMAK dan selanjutnya dikembalikan kepada orang tua mereka. Mereka lulus lebih cepat dari target waktu yang dibebankan. Dua orang lulus dengan predikat pujian (cum laude) dengan IPK diatas 3,50, 13 orang lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan IPK diatas 3,00 dan dua orang lulus predikat memuaskan dengan IPK dibawah 3,00," jelas Since.
Menurut dia, pada Oktober mendatang USTJ kembali meluluskan 10 orang peserta beasiswa LPMAK kembali dan sisanya 11 orang diperkirakan baru akan lulus pada Maret 2017.
Adapun lima orang peserta lainnya yang baru masuk pada 2015 diperkirakan baru akan selesai pada akhir 2017 atau awal 2018.
Since mengatakan 17 lulusan USTJ itu dari berbagai jurusan seperti ilmu pemerintahan, akuntansi, hubungan internasional, pertambangan dan lainnya.
"Kami di USTJ sangat jarang ada mahasiswa lulus dengan IPK diatas 3,50. Kami bangga bahwa ada mahasiswa peserta program beasiswa LPMAK lulus dengan predikat pujian. Kami berharap mereka juga berhasil membuktikan ilmu yang sudah mereka dapat di bangku perkuliahan saat berada di tengah-tengah masyarakat Mimika," ujar Since.
Hingga kini LPMAK membiayai lebih dari 1.700 pelajar dan mahasiswa asal tujuh suku yang mengikuti pendidikan di bangku SLTA dan berbagai lembaga perguruan tinggi di Indonesia maupun di luar negeri.
LPMAK merupakan lembaga nirlaba yang mengelola dana kemitraaan dari PT Freeport Indonesia untuk pemberdayaan masyarakat Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya (Mee, Moni, Dani, Damal dan Nduga) di Kabupaten Mimika. (*)
Kepala Biro Pendidikan LPMAK Titus Kemong kepada Antara di Timika, Kamis, mengatakan belasan sarjana lulusan USTJ itu menyelesaikan pendidikan mereka dalam rentang waktu singkat hanya 3,5 tahun dengan predikat kelulusan memuaskan.
"Lembaga tentunya sangat berbangga karena tahun ini kita memanen 17 sarjana baru yang merupakan hasil nyata dari program beasiwa LPMAK. Ini berarti bahwa LPMAK berhasil mengelola program pendidikan anak-anak asli Papua terutama dari tujuh suku," kata Titus.
Ia meminta para lulusan USTJ itu harus siap bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya guna mendapatkan pekerjaan.
"Peluang kerja bukan hanya menjadi PNS, tetapi ada dimana-mana. Rebutlah peluang kerja yang ada di Timika. Jangan suka mabuk-mabukan, tapi harus menghasilkan sesuatu untuk membuat bangga orang tua, LPMAK yang menyekolahkan kalian maupun almamater," ujar Titus mengingatkan.
Wakil Rektor II USTJ Since MD Rumkorem mengatakan 17 lulusan tersebut merupakan hasil program kerja sama USTJ dengan LPMAK.
Awalnya, kata Since, Biro Pendidikan LPMAK mengirim 46 mahasiswa untuk dididik dan dibina di USTJ Jayapura. Dalam perkembangan, sebanyak tiga mahasiswa dikeluarkan dari peserta program beasiswa LPMAK.
"Hari ini kami membawa kembali 17 alumni USTJ untuk diserahkan ke LPMAK dan selanjutnya dikembalikan kepada orang tua mereka. Mereka lulus lebih cepat dari target waktu yang dibebankan. Dua orang lulus dengan predikat pujian (cum laude) dengan IPK diatas 3,50, 13 orang lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan IPK diatas 3,00 dan dua orang lulus predikat memuaskan dengan IPK dibawah 3,00," jelas Since.
Menurut dia, pada Oktober mendatang USTJ kembali meluluskan 10 orang peserta beasiswa LPMAK kembali dan sisanya 11 orang diperkirakan baru akan lulus pada Maret 2017.
Adapun lima orang peserta lainnya yang baru masuk pada 2015 diperkirakan baru akan selesai pada akhir 2017 atau awal 2018.
Since mengatakan 17 lulusan USTJ itu dari berbagai jurusan seperti ilmu pemerintahan, akuntansi, hubungan internasional, pertambangan dan lainnya.
"Kami di USTJ sangat jarang ada mahasiswa lulus dengan IPK diatas 3,50. Kami bangga bahwa ada mahasiswa peserta program beasiswa LPMAK lulus dengan predikat pujian. Kami berharap mereka juga berhasil membuktikan ilmu yang sudah mereka dapat di bangku perkuliahan saat berada di tengah-tengah masyarakat Mimika," ujar Since.
Hingga kini LPMAK membiayai lebih dari 1.700 pelajar dan mahasiswa asal tujuh suku yang mengikuti pendidikan di bangku SLTA dan berbagai lembaga perguruan tinggi di Indonesia maupun di luar negeri.
LPMAK merupakan lembaga nirlaba yang mengelola dana kemitraaan dari PT Freeport Indonesia untuk pemberdayaan masyarakat Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya (Mee, Moni, Dani, Damal dan Nduga) di Kabupaten Mimika. (*)