Jayapura (Antara Papua) - Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan pembangunan jembatan Hamadi-Holtekamp yang menghubungkan Distrik Jayapura Selatan dan Distrik Muara Tami di Kota Jayapura merupakan jembatan terlebar di Indonesia dengan konstruksi pelengkung baja.
"Jembatan Hamadi-Holtekamp ini mempunyai lebar 21 meter dan sesuai yang disampaikan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional X, akan menjadi jembatan terlebar di Indonesia dengan konstruksi pelengkung baja," Kata Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Kamis.
Jika dibandingkan dengan jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur dan Jembatan Musi di Sumatera Selatan yang mempunyai lebar 10-12 meter, jembatan Hamadi-Holtekamp ini jauh lebih lebar.
"Jembatan Hamadi-Holtekamp nantinya akan dirancang dalam empat jalur dua arah ditambah bangunan pelengkap dengan tinggi `clearance` 20 meter dan masa pakai jembatan ini diperkirakan sampai 100 tahun," katanya.
Mantan Bupati Puncak Jaya itu melanjutkan dua buah pelengkung baja dari jembatan ini yang panjangnya masing-masing kurang lebih 120 Meter dirakit di Provinsi Banten dan akan diangkut ke Jayapura menggunakan tongkang 330 fit dan nanti tinggal di pasang.
Gubernur Lukas optimistis target selesainya pembangunan jembatan Holtekamp pada 2018 dapat dipenuhi dengan melihat perkembangan pekerjaan jembatan hingga kini yang terus dikerjakan.
"Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Jayapura secara bersama-sama terus memantau pekerjaan ini agar selesai tepat waktu," katanya.
Pembangunan jembatan Hamadi-Holtekamp dilaksanakan secara bersama-sama antarpemerintah, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kota Jayapura.
Jembatan yang panjang totalnya 732 Meter dibangun di atas Teluk Youtefa yang mempunyai tingkat kesulitan dan resiko yang tinggi.
Teluk Youtefa adalah salah satu daerah jalur gempa sehingga pembangunan jembatan ini harus memperhitungkan kekuatan jembatan dalam mengantisipasi terjadinya gempa dengan skala yang besar.
Paket pembangunan bentangan utama jembatan yang menjadi tanggung jawab pemerintah dan dikerjakan oleh pihak ketiga kini sedang melakukan pemasangan tiang pancang di atas laut/teluk.
Dari 174 tiang pancang yang harus dipasang sepanjang 433 meter hingga kini telah selesai dipasang sebayak 114 tiang pancang.
Pekerjaan pembangunan jembatan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi yaitu jembatan pendekat sepanjang 299 meter juga sedang dalam pelaksanaan.
"Kini beberapa tiang pancang juga telah selesai dipasang pada sisi Holtekamp. Sementara jalan akses di sisi Hamadi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Jayapura juga terus dikerjakan. Ditargetkan Jembatan ini selesai dan siap untuk digunakan pada 2018," katanya. (*)
"Jembatan Hamadi-Holtekamp ini mempunyai lebar 21 meter dan sesuai yang disampaikan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional X, akan menjadi jembatan terlebar di Indonesia dengan konstruksi pelengkung baja," Kata Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Kamis.
Jika dibandingkan dengan jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur dan Jembatan Musi di Sumatera Selatan yang mempunyai lebar 10-12 meter, jembatan Hamadi-Holtekamp ini jauh lebih lebar.
"Jembatan Hamadi-Holtekamp nantinya akan dirancang dalam empat jalur dua arah ditambah bangunan pelengkap dengan tinggi `clearance` 20 meter dan masa pakai jembatan ini diperkirakan sampai 100 tahun," katanya.
Mantan Bupati Puncak Jaya itu melanjutkan dua buah pelengkung baja dari jembatan ini yang panjangnya masing-masing kurang lebih 120 Meter dirakit di Provinsi Banten dan akan diangkut ke Jayapura menggunakan tongkang 330 fit dan nanti tinggal di pasang.
Gubernur Lukas optimistis target selesainya pembangunan jembatan Holtekamp pada 2018 dapat dipenuhi dengan melihat perkembangan pekerjaan jembatan hingga kini yang terus dikerjakan.
"Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Jayapura secara bersama-sama terus memantau pekerjaan ini agar selesai tepat waktu," katanya.
Pembangunan jembatan Hamadi-Holtekamp dilaksanakan secara bersama-sama antarpemerintah, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kota Jayapura.
Jembatan yang panjang totalnya 732 Meter dibangun di atas Teluk Youtefa yang mempunyai tingkat kesulitan dan resiko yang tinggi.
Teluk Youtefa adalah salah satu daerah jalur gempa sehingga pembangunan jembatan ini harus memperhitungkan kekuatan jembatan dalam mengantisipasi terjadinya gempa dengan skala yang besar.
Paket pembangunan bentangan utama jembatan yang menjadi tanggung jawab pemerintah dan dikerjakan oleh pihak ketiga kini sedang melakukan pemasangan tiang pancang di atas laut/teluk.
Dari 174 tiang pancang yang harus dipasang sepanjang 433 meter hingga kini telah selesai dipasang sebayak 114 tiang pancang.
Pekerjaan pembangunan jembatan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi yaitu jembatan pendekat sepanjang 299 meter juga sedang dalam pelaksanaan.
"Kini beberapa tiang pancang juga telah selesai dipasang pada sisi Holtekamp. Sementara jalan akses di sisi Hamadi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Jayapura juga terus dikerjakan. Ditargetkan Jembatan ini selesai dan siap untuk digunakan pada 2018," katanya. (*)