Timika (Antara Papua) - Pengiriman beras untuk keluarga sejahtera (rastra) bagi warga Kabupaten Puncak dari Timika ke Ilaga selama beberapa bulan terakhir cukup lancar, kata Kepala Seksi Logistik Timika, Busman, Senin.
"Pengiriman beras jatah PNS maupun rastra ke Kabupaten Puncak lancar-lancar saja. Kami mengontrak empat pesawat untuk mengangkut beras jatah PNS maupun rastra itu ke Ilaga," ujar Busman.
Menurut dia, empat armada pesawat yang mengangkut beras ke Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak itu, yakni pesawat Asian One Air (dua pesawat) dan Trigana Air.
Busman mengatakan alokasi rastra (dulu raskin) untuk Kabupaten Puncak setiap bulan sebanyak 127,950 ton. Adapun total alokasi rastra Kabupaten Puncak tahun ini sebanyak 1.535 ton.
"Pemkab Puncak baru menebus rastra untuk jatah empat bulan. Alokasi rastra jatah empat bulan itu sudah terangkut hampir seluruhnya. Yang tersisa masih 14 ton lagi," katanya pula.
Pengiriman rastra maupun beras jatah PNS Kabupaten Puncak hanya bisa menggunakan armada pesawat terbang dari Timika, mengingat hingga kini wilayah tersebut belum terhubung dengan akses jalan darat dari Timika.
Kondisi itu membuat Perum Bulog terpaksa mengeluarkan biaya ekstra untuk distribusi raskin/rastra ke sejumlah daerah di pedalaman Papua.
Biaya angkut rastra dari Timika ke Ilaga sekitar Rp25 ribu/kg, sedangkan biaya tebus rastra ke Bulog hanya Rp1.600/kg.
Pada 2015, Perum Bulog harus menggelontorkan dana lebih dari Rp12 miliar untuk mengangkut rastra ke Kabupaten Puncak.
"Sekitar Rp12 miliar dana yang kami keluarkan untuk biaya sewa pesawat angkut rastra ke Kabupaten Puncak," kata mantan Kepala Seksi Logistik Timika Bambang Detakumila beberapa waktu lalu. (*)
"Pengiriman beras jatah PNS maupun rastra ke Kabupaten Puncak lancar-lancar saja. Kami mengontrak empat pesawat untuk mengangkut beras jatah PNS maupun rastra itu ke Ilaga," ujar Busman.
Menurut dia, empat armada pesawat yang mengangkut beras ke Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak itu, yakni pesawat Asian One Air (dua pesawat) dan Trigana Air.
Busman mengatakan alokasi rastra (dulu raskin) untuk Kabupaten Puncak setiap bulan sebanyak 127,950 ton. Adapun total alokasi rastra Kabupaten Puncak tahun ini sebanyak 1.535 ton.
"Pemkab Puncak baru menebus rastra untuk jatah empat bulan. Alokasi rastra jatah empat bulan itu sudah terangkut hampir seluruhnya. Yang tersisa masih 14 ton lagi," katanya pula.
Pengiriman rastra maupun beras jatah PNS Kabupaten Puncak hanya bisa menggunakan armada pesawat terbang dari Timika, mengingat hingga kini wilayah tersebut belum terhubung dengan akses jalan darat dari Timika.
Kondisi itu membuat Perum Bulog terpaksa mengeluarkan biaya ekstra untuk distribusi raskin/rastra ke sejumlah daerah di pedalaman Papua.
Biaya angkut rastra dari Timika ke Ilaga sekitar Rp25 ribu/kg, sedangkan biaya tebus rastra ke Bulog hanya Rp1.600/kg.
Pada 2015, Perum Bulog harus menggelontorkan dana lebih dari Rp12 miliar untuk mengangkut rastra ke Kabupaten Puncak.
"Sekitar Rp12 miliar dana yang kami keluarkan untuk biaya sewa pesawat angkut rastra ke Kabupaten Puncak," kata mantan Kepala Seksi Logistik Timika Bambang Detakumila beberapa waktu lalu. (*)