Jayapura (Antara Papua) - Direktur Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) Agustinus Raprap mengatakan salah seorang pasien filariasis asal Wamena, Kabupaten Jayawijaya, sulit diberangkatkan ke RSUD Jayapura untuk berobat lebih lanjut karena tak memiliki biaya transportasi ke Jayapura.

"Pasien pemegang Kartu Indonesia Sehat yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan bernama Irianus Logo (40) itu diagonasa filariasi/kaki gajah, sudah empat tahun menderita filariasis, dari Kampung Isaima, Distrik Kurulu, Wamena, Kabupaten Jayawijaya," kata Raprap, di Jayapura, Rabu.

Pasien itu sudah lima bulan lalu oleh dokter di RSUD Wamena sudah membuat rujukan untuk dirujuk ke RSUD Jayapura, namun karena tidak ada biaya transportasi ke Jayapura karena pasien Irianus menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Karena tidak ada biaya untuk berangkat sehingga pasiennya tidak bisa berangkat akhirnya pasien kembali ke kampungnya," ujarnya.

Dia menyebutkan, Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua baru diberitahukan pada Senin (19/9) oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan masyarakat. Ketika mendapat laporan, UP2KP langsung turun dan menangani pasien.

"UP2KP langsung turun di bawah pimpinan saya selaku direktur bersama Kepala Bidang Pengaduan Kamelius berangkat ke Wamena dan datang ke kampung pasien di Kurulu langsung eksekusi pasien itu ke RSUD Wamena," ujarnya.

Dokter RSUD Wamena membuat rujukan ke RSUD Jayapura dan pembiayaan keberangkatan menggunakan Kartu Papua Sehat (KPS) dan langsung UP2KP memberangkatkan pasien yang bersangkutan ke Jayapura untuk melanjutkan pengobatan lebih lanjut di RSUD Jayapura.

"Tadi sore, Rabu (21/9) UP2KP langsung jemput dan langsung diantar ke RSUD Jayapura dan sekarang sudah ditangani di Rumah Sakit Jayapura," ujarnya.

Dia mengatakan pihaknya berterima kasih kepada pihak manajemen RSUD Jayapura yang cepat merespon untuk melakukan tindakan terhadap pasien yang bersangkutan.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada manajemen RSUD Wamena yang sudah merujuk pasien ke Jayapura untuk berobat lebih lanjut," ujarnya.

Agustinus mengimbau kepada pasien diagnosa filariasis yang sementara digencar oleh Pemerintah Provinsi Papua dan Kementerian Kesehatan untuk meminimalkan sampai dengan nol persen di tanah Papua.

"Kita dukung program itu sehingga ada pasien filariasis yang ada di tanah Papua, kami imbau untuk datang berobat di fasilitas Pemerintah karena mereka berobat gratis," ujarnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025