Jayapura (Antara Papua) - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Biomedis Kementerian Kesehatan dan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura segera menyosialisasikan bulan eliminasi kaki gajah (belkaga) 1-30 Oktober 2016.
"Saya akan perintahkan staf dosen saya untuk menyosialisasikan bulan eliminasi kaki gajah kepada mahasiswa dalam perkuliahan," kata Dekan FK Uncen Trajanus L Yembise, di Jayapura.
Menurut Trajanus, sosialisasi yang dilakukan lebih difokuskan pada obat kaki gajah yang akan didistribusikan, kemudian terkait efek samping dari obat tersebut ketika diminum.
"Kami siap menyukseskan program bulan eliminasi kaki gajah tahun kedua khususnya di Kota Jayapura yang akan digelar pada 1-30 Oktober 2016," ujarnya.
Dia mengatakan, hingga kini mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih Jayapura yang aktif kuliah sebanyak 1.250 orang.
Ia menuturkan, strategi sosialisasi juga perlu dilakukan kepada pihak gereja, pesentren dan tempat-tempat ibadah lainnya terutama terkait obat kaki gajah yang nantinya didistribusikan ke masyarakat.
Sementara itu, Kepala Litbangkes Biomedis Kementerian Kesehatan di Papua, dr Lidwina menyatakan pada prinsipnya pihaknya siap menyukseskan program eliminasi kaki gajah.
"Kami siap untuk melakukan sosialisasi. Kami juga perlu personil dan pembagian wilayah untuk yang jelas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.
Lidwina menyarankan agar perhitungan setiap anggota keluarga untuk mendapatkan obat kaki gajah juga sangat penting untuk diakomodir. "Keluarga kita juga perlu untuk mendapatkan obat kaki gajah untuk diminum," ujarnya. (*)
"Saya akan perintahkan staf dosen saya untuk menyosialisasikan bulan eliminasi kaki gajah kepada mahasiswa dalam perkuliahan," kata Dekan FK Uncen Trajanus L Yembise, di Jayapura.
Menurut Trajanus, sosialisasi yang dilakukan lebih difokuskan pada obat kaki gajah yang akan didistribusikan, kemudian terkait efek samping dari obat tersebut ketika diminum.
"Kami siap menyukseskan program bulan eliminasi kaki gajah tahun kedua khususnya di Kota Jayapura yang akan digelar pada 1-30 Oktober 2016," ujarnya.
Dia mengatakan, hingga kini mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih Jayapura yang aktif kuliah sebanyak 1.250 orang.
Ia menuturkan, strategi sosialisasi juga perlu dilakukan kepada pihak gereja, pesentren dan tempat-tempat ibadah lainnya terutama terkait obat kaki gajah yang nantinya didistribusikan ke masyarakat.
Sementara itu, Kepala Litbangkes Biomedis Kementerian Kesehatan di Papua, dr Lidwina menyatakan pada prinsipnya pihaknya siap menyukseskan program eliminasi kaki gajah.
"Kami siap untuk melakukan sosialisasi. Kami juga perlu personil dan pembagian wilayah untuk yang jelas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.
Lidwina menyarankan agar perhitungan setiap anggota keluarga untuk mendapatkan obat kaki gajah juga sangat penting untuk diakomodir. "Keluarga kita juga perlu untuk mendapatkan obat kaki gajah untuk diminum," ujarnya. (*)