Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian Omicron dari virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 menyebabkan risiko transmisi COVID-19 dalam rumah tangga lebih tinggi dibandingkan Delta.
"Risiko penularan di dalam rumah tangga pada Omicron itu lebih tinggi karena dia memang lebih cepat menular," kata Nadia dalam diskusi virtual Membendung Transmisi Omicron di Jakarta, Jumat.
Nadia menuturkan penularan Omicron bisa tiga kali lebih cepat daripada varian Delta. Satu kasus infeksi Delta dapat menular kepada 6-8 orang.
Selain itu, Omicron juga mampu menyebabkan infeksi ulangan pada orang yang sudah terinfeksi COVID-19.
"Jadi satu bulan sampai dua bulan setelah orang mendapatkan COVID-19 itu bisa kemudian sakit kembali dikarenakan dia mungkin mendapatkan varian Omicron," ujar Nadia.
Jika kasus COVID-19 akibat infeksi varian Omicron mulai meningkat banyak, maka akan menjadi suatu beban di fasilitas kesehatan.
Pada kondisi lonjakan kasus, Nadia menuturkan fasilitas kesehatan mempunyai keterbatasan untuk bisa memberikan pelayanan secara optimal meskipun pemerintah sudah berusaha mengantisipasi untuk ketersediaan layanan kesehatan.
Di Afrika Selatan, ketika kasus naik melonjak akibat varian Omicron, maka terjadi peningkatan perawatan di rumah sakit.
"Kalau orang yang sakit itu cepat sekali bertambah pasti nanti perawatan dan kematian akan semakin meningkat karena orang butuh perawatan," ujarnya.
Pemerintah terus melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk wilayah negara baik di darat, laut maupun udara untuk mencegah masuknya varian Omicron.
Di samping varian Omicron, Nadia mengatakan varian Delta tetap menjadi virus yang mengancam karena Delta terus bermutasi hingga sekarang.
Untuk itu, seluruh masyarakat harus tetap berjaga-jaga dalam menghadapi varian-varian dari hasil mutasi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dengan melakukan protokol kesehatan secara disiplin.
Selain protokol kesehatan, 3T (pengujian, pelacakan kontak dan pengobatan) dan vaksinasi COVID-19 tetap menjadi kunci melawan varian apapun dari virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 termasuk varian Omicron.
Berita Terkait
Memahami komponen varian COVID-19 Omicron dan subvariannya
Kamis, 7 April 2022 8:48
Varian Omicron COVID-19 ditemukan di empat daerah Papua
Kamis, 17 Februari 2022 3:41
Epidemiolog minta semua pihak tidak remehkan varian Omicron
Selasa, 8 Februari 2022 19:16
Gubernur Jabar Ridwan: Sebanyak 492 orang diduga terpapar varian Omicron
Senin, 31 Januari 2022 18:17
Menkes: Lima orang meninggal karena varian Omicron di Indonesia
Senin, 31 Januari 2022 17:52
CORE: Omicron tidak akan ganggu ekonomi asal penanganan kesehatan tepat
Senin, 31 Januari 2022 17:21
Balitbangkes Papua teliti varian Omicron COVID-19
Kamis, 27 Januari 2022 22:07
Australia mendekati puncak infeksi Omicron
Sabtu, 15 Januari 2022 19:51