Timika (Antara Papua) - Para pedagang di Pasar Sentral Timika, Papua, mengeluhkan kondisi jalanan masuk yang berlubang-lubang dan becek sehingga membuat warga enggan datang berbelanja ke lokasi itu.

Salah seorang pedagang di Pasar Sentral Timika Faisal, Minggu, mengatakan, kondisi jalanan yang berlubang dan becek itu sudah lama namun tidak pernah diperhatikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika.

"Jalanan ini sudah lama berlubang. Kalau hujan, air tergenang dimana-mana. Orang malas datang ke Pasar Sentral Timika karena jalanannya tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah," ujar Faisal.

Faisal mengaku sudah berjualan sayur-mayur di Pasar Sentral Timika sejak tahun 2010.

"Dulu kami berjualan di Pasar Swadaya. Sekitar tahun 2009 dan 2010 semua pedagang di Pasar Swadaya dipindahkan ke Pasar Sentral Timika. Katanya semua dipusatkan di Pasar Sentral, ternyata sekarang banyak pedagang kembali berjualan di Pasar Swadaya. Makanya pembeli semua pada lari kembali ke pasar lama," tuturnya.

Menurut Faisal, tahun anggaran 2016 Disperindag Mimika membangun saluran drainase depan Pasar Sentral Timika guna mengurangi genangan air di dalam pasar tersebut. Namun langkah itu tidak diikuti dengan perbaikan ruas jalan masuk ke Pasar Sentral.

Adapun saluran drainase yang sudah selesai dikerjakan tertutup material sampah.

"Seharusnya mereka perbaiki jalanan masuk ke pasar ini karena sudah banyak orang jatuh dari sepeda motor lantaran kondisi jalanan yang becek dan tergenang air," tutur Faisal.

Pedagang lainnya, Atika mengatakan setiap hari para pedagang membayar retribusi Rp3.000 per orang ke petugas UPTD Pasar Sentral Timika yang ditempatkan oleh Disperindag Mimika.

"Setiap hari kami bayar retribusi Rp3.000. Bahkan hari minggu dan hari libur juga harus bayar retribusi Rp3.000. Tapi fasilitas yang ada di pasar ini tidak pernah diperhatikan oleh Pemda Mimika. Jalanan saja becek, bagaimana orang mau datang berbelanja di pasar ini," ujar Atika mengeluh.

Menurut dia, kondisi Pasar Sentral yang kurang mendapat perhatian dari Disperindag Mimika membuat warga Kota Timika enggan berbelanja di lokasi itu.

"Pembeli yang datang ke Pasar Sentral Timika sekarang sudah sangat kurang. Orang lebih banyak lari ke supermarket karena tempatnya bersih. Kalau kondisinya seperti ini terus, lama kelamaan sebagian besar pedagang di Pasar Sentral Timika akan gulung tikar karena tidak ada orang yang membeli barang dagangan kami," ujarnya.

Selain kondisi jalanan masuk Pasar Sentral yang berlubang dan becek, warga juga mempertanyakan keberadaan dua unit bangunan dua lantai di lokasi itu yang hingga kini tidak difungsikan.

Dua unit bangunan dua lantai yang dibangun tahun anggaran 2013 dan 2015 tersebut rencananya diperuntukan bagi para pedagang pakaian dan pedagang barang-barang elektronik.

"Sampai sekarang belum difungsikan. Kondisi di dalamnya sudah rusak-rusak. Bahkan penuh dengan kotoran. Kami tidak tahu bangunan ini kapan difungsikan. Padahal anggaran dua gedung ini puluhan miliar," kata Abdul, salah seorang pedagang di Pasar Sentral Timika. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025