Biak (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor akan memberikan bantuan 100 ekor babi dan 500 bibit ayam kepada peternak lokal khusus orang asli Papua (OAP) yang dibiayai lewat anggaran otonomi khusus Papua tahun anggaran 2017.
"Program bantuan ternak setiap tahun telah diprogramkan pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian warga asli Papua," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Biak Made Suaryadana di Biak, Kamis.
Ia mengakui program batuan ternak untuk menjawab kebutuhan msyarakat asli Papua yang bermukim di berbagai kampung dan distrik.
Setiap tahun program bantuan ternak menjadi prioritas karena terkait langsung dengan peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat kampung.
Sedangkan dampak lain adanya bantuan ternak yakni mengangkat perkonomian peternak lokal karena hasil pengembangan budi daya ternak babi sudah dipasarkan ke luar Biak.
"Data penjualan ternak hewan warga lokal sudah dipasarkan juga ke berbagai daerah seperti Timika, Nabire, Wamena dan sejumlah kabupaten lain di pedalaman pengunungan tengah," ungkap Made.
Made berharap sebelum bantuan ternak dibagikan maka pihak Dinas Ketahanan pangan akan memberikan bimbingan teknis untuk calon peternak penerima bantuan.
"Petugas pendamping dari Dinas Ketahanan pangan sudah kami persiapkan untuk membekali calon peternak penerima bantuan," ujarnya.
Berdasarkan data bidang peternakan dinas ketahanan pangan harga ternak babi mencapai Rp4 juta hingga Rp5 juta per ekor ukuran sedang dan ukuran jumbo mencapai kisaran Rp10 juta/ekor. (*)
"Program bantuan ternak setiap tahun telah diprogramkan pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian warga asli Papua," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Biak Made Suaryadana di Biak, Kamis.
Ia mengakui program batuan ternak untuk menjawab kebutuhan msyarakat asli Papua yang bermukim di berbagai kampung dan distrik.
Setiap tahun program bantuan ternak menjadi prioritas karena terkait langsung dengan peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat kampung.
Sedangkan dampak lain adanya bantuan ternak yakni mengangkat perkonomian peternak lokal karena hasil pengembangan budi daya ternak babi sudah dipasarkan ke luar Biak.
"Data penjualan ternak hewan warga lokal sudah dipasarkan juga ke berbagai daerah seperti Timika, Nabire, Wamena dan sejumlah kabupaten lain di pedalaman pengunungan tengah," ungkap Made.
Made berharap sebelum bantuan ternak dibagikan maka pihak Dinas Ketahanan pangan akan memberikan bimbingan teknis untuk calon peternak penerima bantuan.
"Petugas pendamping dari Dinas Ketahanan pangan sudah kami persiapkan untuk membekali calon peternak penerima bantuan," ujarnya.
Berdasarkan data bidang peternakan dinas ketahanan pangan harga ternak babi mencapai Rp4 juta hingga Rp5 juta per ekor ukuran sedang dan ukuran jumbo mencapai kisaran Rp10 juta/ekor. (*)