Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua sedang membangun tiga lapangan terbang di tiga kampung yang jauh dari ibu kota kabupaten.
"Sedang disiapkan tiga lapangan terbang di tiga kampung yakni di Kampung Sali, di Kampung Poik, dan Kampung Lawe," kata Wakil Bupati Yalimo, Likius Peyom ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Selasa.
Menurut dia, pihaknya sudah mengirim alat berat/eksavator ke tiga kampung itu dan sedang mengerjakan landasan lapangan terbang itu.
"Tahun ini juga kami berencana buka satu lapangan terbang baru di Kampung Kamika, satu di Kampung Salegma, satu di Kampung Fulisili dan satu di Kampung Keye, jadi ada empat lapangan terbang," ujarnya.
Tahun ini juga pihaknya akan mengerahkan alat berat ke empat kampung itu untuk membuka lapangan terbang.
"Dengan begitu, kedepan sudah ada lapangan terbang, dan pesawat bisa masuk," ujarnya.
"Anggaran kita ini kalau dihitung, untuk bangun infrastruktur itu hanya Rp80-90 miliar," ujarnya.
Dana ini, kata dia, jika digunakan untuk pembangunan jalan dalam kota atau membangun jembatan, sementara di Yalimo harga satuan pembangunan jalan sepanjang satu kilometer sebesar Rp3,5 miliar.
"Dengan dana Rp80 miliar ini berarti dalam setahun kita hanya bisa bangun 15-20 kilometer, itu sangat tidak cukup" ujarnya.
Dengan demikian, tambah dia, pihaknya berupaya mengoptimalkan penerbangan pesawat untuk menjangkau kampung yang paling jauh. (*)
"Sedang disiapkan tiga lapangan terbang di tiga kampung yakni di Kampung Sali, di Kampung Poik, dan Kampung Lawe," kata Wakil Bupati Yalimo, Likius Peyom ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Selasa.
Menurut dia, pihaknya sudah mengirim alat berat/eksavator ke tiga kampung itu dan sedang mengerjakan landasan lapangan terbang itu.
"Tahun ini juga kami berencana buka satu lapangan terbang baru di Kampung Kamika, satu di Kampung Salegma, satu di Kampung Fulisili dan satu di Kampung Keye, jadi ada empat lapangan terbang," ujarnya.
Tahun ini juga pihaknya akan mengerahkan alat berat ke empat kampung itu untuk membuka lapangan terbang.
"Dengan begitu, kedepan sudah ada lapangan terbang, dan pesawat bisa masuk," ujarnya.
"Anggaran kita ini kalau dihitung, untuk bangun infrastruktur itu hanya Rp80-90 miliar," ujarnya.
Dana ini, kata dia, jika digunakan untuk pembangunan jalan dalam kota atau membangun jembatan, sementara di Yalimo harga satuan pembangunan jalan sepanjang satu kilometer sebesar Rp3,5 miliar.
"Dengan dana Rp80 miliar ini berarti dalam setahun kita hanya bisa bangun 15-20 kilometer, itu sangat tidak cukup" ujarnya.
Dengan demikian, tambah dia, pihaknya berupaya mengoptimalkan penerbangan pesawat untuk menjangkau kampung yang paling jauh. (*)