Wamena (Antara Papua) - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Wamena Yusak Bin Sabetu mengungkapkan oknum penjaga penjara (sipir) lapas tersebut diduga kuat menyelundupkan senjata tajam (Sajam) seperti gunting, gergaji, pahat dan pisau untuk mendukung pelarian narapidana.

Yusak di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu, mengatakan setiap razia rutin yang dilakukan setiap minggu di kamar narapidana, selalu saja ditemukan senjata tajam.

"Kami lakukan razia tiap satu minggu paling kurang dua kali dan selalu dapat barang tajam dan langsung diamankan," katanya.

Menurut dia, ada penjaga yang ditempatkan di pintu pemeriksaan namun penyeludupan senjata tajam masih terjadi.

"Kemarin itu ada pegawai (staf lapas) yang suruh bawa pahat, dan memang saya curiga, kalau barang-barang itu masuk pasti ada pegawai yang punya kepentingan," katanya.

Apalagi, semua alat pendeteksi logam `metal detector` yang biasa digunakan di pintu pemeriksaan sudah rusak, dan baru akan dilakukan pengadaan baru.

"Sebenarnya yang paling bagus itu seperti bandara punya `x-ray`, tapi mahal terlalu. Saya pikir kalau harganya dua ratus juta, beli saja supaya bisa mengatasi, tetapi untuk masalah ini kami benahi secara bertahap," katanya.

Ia menambahkan bahwa kini pintu keluar lapas telah dipersempit, bahkan dibuat sejumlah penghalang atau besi melintang setinggi lutut orang dewasa sebab jika tidak narapinda mudah melarikan diri apabila memegang senjata tajam dan mengancam petugas.

"Kemarin-kemarin ada narapindana yang pakai pisau ancam petugas di pintu ini (pintu keluar), tetapi kami cepat tutup sehingga dia tidak jadi kabur. Dan di sebelah kanan lapas ini, ada pagar kawat yang bolong karena dipotong dengan gunting oleh narapidana, tetapi sudah kami las dan pasang kamera CCTV," ujar Yusak. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024