Jayapura (Antara Papua)- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai meminta manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Abepura, Kota Jayapura, segera membuka kembali Instalasi Gawat Darurat yang hingga kini masih ditutup pascakericuhan pada Rabu (10/5) malam.

"Saya sudah turun (tinjau) ke RSUD Abepura pada Kamis (10/5) kemarin, dan saya sudah bilang pelayanan di Instalasi Gawat Darurat itu harus jalan," kata Aloysius, di Jayapura, Jumat.

Aloysius menegaskan pelayanan kesehatan di IGD RSUD Abepura tidak boleh terhenti, bila perlu selaku pimpinan harus "pasang badan", tidak ada masyarakat yang datang menyerang di rumah sakit.

"Hari ini pelayanan di UGD RSUD Abepura harus dibuka, kalau tidak saya minta teman-teman di Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) yang buka," ujarnya.

Dia menuturkan jajaran UP2KP juga memiliki dokter dan perawat sehingga dapat ditempatkan di RSUD Abepura untuk memberikan pelayanan.

Jika keluarga pasien meninggal datang dan menyerang maka bisa diselesaikan secara hukum.

"Negara ini kan negara hukum, kalau ada keluarga pasien meninggal datang menyerang maka itu kriminal dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur RSUD Abepura, Niko Baren mengatakan manajemen RSUD Abepura, Kota Jayapura, menunggu jaminan keamanan pascakericuhan yang ditimbulkan sanak keluarga Derta Murib (16), pasien yang meninggal di rumah sakit itu.

"Kita sementara masih tunggu jaminan keamanan dari aparat kepolisian karena tadi malam dokter, perawat dan petugas lainnya dipukuli oleh keluarga pasien yang meninggal," kata Niko.

Menurut Niko, dokter yang bertugas di IGD rumah sakit yang dipimpinnya itu umumnya perempuan, hanya satu orang dokter yang laki-laki.

"Mereka merasa ketakutan semua, baru kejadian seperti ini bukan baru saja terjadi tapi sering terjadi tapi tidak seperti ini, tadi malam yang parah," ujarnya.

Dia mengatakan, kejadian tersebut membuat semua dokter jaga di IGD ketakutan, mereka meminta jaminan keamanan.

Apalagi, lanjut dia, keluarga pasien meninggal mengancam setelah pemakaman mereka akan kembali ke rumah sakit untuk meminta pertanggungjawaban. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024