Timika (Antara Papua) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, menyatakan tingkat isian kursi pesawat terbang dari Timika ke berbagai rute di wilayah barat menjelang Lebaran 2017 terus meningkat.

Kepala Dishubkominfo Mimika John Rettob di Timika, Rabu, mengatakan berdasarkan laporan dari sejumlah operator penerbangan, khususnya Garuda Indonesia, saat ini tingkat isian di pesawat tersebut mencapai lebih dari 90 persen.

"Sekarang trennya terus meningkat. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri pasti akan semakin penuh. Sekarang saja masyarakat kesulitan mendapatkan tiket kelas ekonomi karena sudah terjual habis jauh-jauh hari sebelumnya. Terkecuali kelas bisnis masih tersedia," jelas John.

Mengingat ketersediaan tiket penerbangan ke berbagai rute mulai berkurang bahkan sudah penuh, harga jual tiket penerbangan juga mulai bergerak naik.

"Sekarang tiket penerbangan dari Timika ke beberapa rute sudah mulai bergerak naik. Kami mengingatkan agar operator penerbangan maupun agen-agen penjualan tiket agar tidak menjual tiket dengan harga yang lebih mahal dari batas atas yang ditentukan pemerintah. Kami akan mengawasi khusus hal itu agar tidak merugikan pengguna jasa," kata John.

Ia memperkirakan puncak arus mudik lebaran di Bandara Timika akan terjadi pada H-2 dan H-1 Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.

Sejauh ini, katanya, Dishubkominfo Mimika belum menerima laporan perkembangan lonjakan penumpang dari maskapai Sriwijaya Air dan Nam Air.

Adapun pengisian kursi pesawat Airfast Indonesia yang khusus melayani penerbangan karyawan PT Freeport Indonesia dan karyawan perusahaan subkontraktornya, justru semakin berkurang.

"Yang berkurang sekarang justru pesawat Airfast. Kami tidak tahu apa penyebabnya, bisa jadi karena sekarang banyak karyawan yang mogok kerja sehingga mereka tidak lagi mendapatkan jatah tiket penerbangan dari perusahaan," ujar John.

Maskapai Garuda Indonesia mengoperasikan sejumlah pesawat ke Bandara Mozes Kilangin Timika.

Untuk melayani rute penerbangan Jakarta-Denpasar-Timika-Jayapura dan sebaliknya serta rute Jakarta-Makassar-Timika-Jayapura-Merauke dan sebaliknya, maskapai penerbangan milik pemerintah itu mengoperasikan pesawat Boeing 737 seri 800 dengan kapasitas sekitar 160 penumpang.

Selain itu, Garuda Indonesia juga mengoperasikan pesawat CRJ Bombardir guna melayani penerbangan Manado-Sorong-Timika dan sebaliknya sebanyak empat kali dalam sepekan.

Sementara untuk melayani rute Biak-Nabire-Timika-Nabire-Jayapura-Nabire-Biak tiga kali sepekan, Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat ATR.

Adapun Maskapai Sriwijaya Air rute Jakarta-Makassar-Timika-Jayapura-Merauke dan sebaliknya dilayani dengan pesawat Boeing 737 seri 800.

Sebelumnya Wakil Kepala Bandara Mozes Kilangin Timika Edy Amiruddin mengatakan hingga kini belum terjadi lonjakan berarti penumpang mudik di Bandara Timika.

"Pada awal bulan puasa ini belum terjadi lonjakan jumlah penumpang. Masih normal-normal saja seperti hari-hari biasa," kata Edy.

Belum signifikannya arus penumpang mudik Lebaran 2017 di Bandara Timika, katanya, bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya, para penumpang baru akan berangkat pada hari-hari menjelang tibanya Hari Raya Idul Fitri.

"Kami akan lihat perkembangannya pada H-6 atau H-5 Lebaran 2017. Biasanya satu pekan menjelang hari raya baru terjadi lonjakan jumlah penumpang di Bandara Timika," jelas Edy. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024