Jayapura  (Antara Papua) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua tengah mendorong pengelola SPBU menerapkan layanan yang aman dan nyaman kepada konsumen agar resiko kecelakaan di tempat penyalur BBM tersebut bisa diminimalisir.

Manager Fuel Ritel Marketing Pertamina MOR VIII Zibali Hisbul Masih, di Jayapura, Jumat, menjelaskan salah satu langkah untuk mendorong hal tersebut adalah dengan melakukan pelatihan 'safetyman' lembaga penyalur, baik ditingkat SPBU, APMS, SPDN dan SPBN, pada 13-14 Juli 2017.

"Untuk tahun ini ada penekanan yang berbeda yang di ikuti dengan praktek langsung, jadi harapannya operator SPBU bisa langsung cepat tanggap apabila terjadi kejadian dan langsung bertindak bila terjadi kebakaran, mengingatkan konsumen untuk taat pada peraturan safety di SPBU," ujarnya.

Ia mengakui masih ada hambatan khususnya di daerah MOR VIII yang mana masih banyak ditemui konsumen yang enggan mematikan kendaraan saat mengisi BBM.

"Ini memang kultur masyarakat, namun jika ada konsumen yang tetap menyalakan mesin petugas harus menegur dengan persuasif dan baik. Jika ada konsumen yang ngotot lebih baik tidak usah dilayani, karena ini menyangkut keselamatan bersama," kata dia.

Sedangkan untuk pengawasan, kata dia, Pertamina akan terus memberikan perhatian dengan melakukan sidak umtuk memastikan kehandalan dan kesigapan petugas di semua lini termasuk penyalur pertamina.

Sementara Manager Humas Pertamina MOR VIII Taufikurachman menjelaskan pelatihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam hal yang berkaitan menciptakan keamanan di sekitar lingkungan SPBU.

"Keselamatan operasi di SPBU menjadi bagian penting yang harus dipenuhi oleh pekerja dan pemilik SPBU, termasuk dari konsumen itu sendiri," katanya.

Dia berharap dengan dilaksanakannya pelatihan tersebut, maka pengawasan aspek HSE di SPBU menjadi lebih ketat, prosedur operasional juga dilakukan dengan baik, sehingga tidak ada lagi kebakaran dan kecelakaan di kawasan SPBU.

"Karena dari data statistik kami, sekitar 80 persen kebakaran di SPBU karena faktor human error atau perilaku konsumen yang tidak aman pada saat melakukan pengisian BBM di SPBU," ujarnya. (*/Adv)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024