Jayapura (Antara Papua) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua mulai memasarkan pertalite di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, sebagai alternatif BBM dengan kualitas yang lebih baik dari premium.

Sales Executive Retail II Papua Pertamina MOR VIII Fresly Leo Chandra Hutapea, di Timika, Senin, melalui telepon mengungkapkan Timika adalah kota besar terakhir di Papua dan Papua Barat yang disediakan pertalite.

"Untuk tahap awal ada tiga SPBU yang akan menjual pertalite, SPBU Hasanuddin, SPBU Nawaripi dan SPBU SP2. Pada awal Agustus akan menyusul SPBU Senpan," ujarnya.

Ia menjelaskan pertalite yang merupakan BBM dengan kandungan oktana 90, sementara premium hanya 88, sehingga lebih bagus bagi kendaraan, diyakini akan bisa merebut sebagian pasar BBM yang masih disubsidi pemerintah tersebut.

"Harapannya masyarakat bisa langsung menikmati produk unggulan. Sekarang konsumsi premium di Timika 85 KL/hari, harapannya 50 persen pengguna premium bisa beralih ke pertalite," kata dia.

Menurutnya dengan lebih tingginya Upah Minimum Regional (UMR) di Timika, maka daya serap masyarakat akan lebih baik dibanding kota lain di Papua.

"Melihat Jayapura konsumsi pertalite sudah lebih dari 60 persen, dan Timika adalah kota terbesar kedua di Papua, kendaraan di Timika di atas 2010, dan UMP cukup tinggi sehingga daya serapnya lebih bagus. Nabire yang dibawah Timika konsumsi pertalitenya sudah 53 persen," ujarnya lagi.

Fresly menuturkan pihaknya akan merancang berbagai program promo yang bisa menarik konsumen premium beralih ke pertalite.

"Belum ada promo khusus, tapi kita akan menjajaki program untuk memanjakan konsumen, seperti kerjasama dengan perbankan yang sudah dilakukan di daerah lain," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024