Jayapura (Antara Papua) - BRI Wilayah Papua meluncurkan kartu kredit "Easy Card" untuk mendorong jumlah transaksi non tunai yang jumlahnya termasuk salah satu yang terbesar di Indonesia.

"Dari sales volume yang ditafsirkan, Papua mencapai urutan ke tiga secara nasional atau sekitar Rp180 miliar hingga Agustus 2017," ujar Kepala Divisi Kartu Kredit BRI Wilayah Papua Rudhy Sidharta, di Jayapura, Sabtu.

Ia menuturkan dengan catatan jumlah transaksi non tunai tersebut, dan dengan rendahnya nilai kredit bermasalah, pengguna "easy card" bisa bertumbuh pesat.

"Kita harapkan pertumbuhan kartu kredit di Papua bisa tumbuh seperti angka rata-rata nasional yang tumbuh 38 persen. BRI di Papua punya nasabah 1,5 juta jiwa, 10 persen saja itu sudah 150 ribu jiwa, itu potensi yang sangat luar biasa," kata dia.

Sementara Pimpinan BRI Wilayah Papua I Wayan Nasta menjelaskan peluncuran kartu tersebut juga untuk memberi pendidikan kepada generasi muda untuk lebih mengenal layanan perbankan dan menggunakannnya dalam keseharian mereka.

"Yang generasi tua sudah memakai produk kartu kredit BRI lainnya, harapannya kartu ini bisa mendidik generasi muda kita untuk sejalan dengan kebijakan pemerintah yang ingin mengurangi transaksi tunai. Harapan saya generasi muda kita mulai menyalurkan transaksinya ke perbankan," katanya.

Dia memaparkan "Easy Card" adalah kartu kredit yang diterbitkan bagi generasi Millenial dengan rentang usia 24-45 tahun yang di desain sesuai dengan jiwa muda.

Menurutnya keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan kartu tersebut adalah nasabah mendapatkan "cashback" senilai 1 persen untuk transaksi tarik tunai di ATM, 2 persen untuk transaksi berbelanja di pasar swalayan, serta 3 persen untuk pembelian bahan bakar di seluruh SPBU di seluruh Indonesia.

Sebagai informasi, peluncuran "easy card" di Papua merupakan kedua di Indonesia setelah sebelumnya di lakukan di Jakarta pada 15 September 2017. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024