Timika (Antara Papua) - Pengelola Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua menyiapkan sejumlah dokter spesialis guna terlibat bersama Tim Mimika Sehat yang akan melakukan pelayanan kesehatan warga di wilayah pedalaman.

Direktur RSUD Mimika Dr Evelyn SM Pasaribu di Timika, Minggu, mengatakan tidak ada kendala jika para dokter spesialis yang bertugas di RSUD Mimika diminta sekali-sekali membantu melakukan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah pegunungan dan pesisir Mimika.

"Pada dasarnya kami bersama Dinkes bekerja dalam satu bidang yang sama yaitu kesehatan. Tentu kami akan memberikan dukungan kepada Dinkes untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, termasuk masyarakat yang ada di pedalaman," kata Evelyn.

Ia mengatakan saat ini terdapat 19 orang dokter spesialis yang bertugas di RSUD Mimika.

Adapun tenaga dokter umum yang bertugas di rumah sakit itu sebanyak lebih dari 20 orang dan ditambah dengan tenaga perawat dan tenaga kesehatan lainnya sebanyak lebih dari 200 orang.

Kepala Dinkes Mimika Philipus Kehek mengatakan sejak Agustus jajarannya telah mengirim para petugas kesehatan untuk melakukan pelayanan bergerak di kampung-kampung pedalaman dan pesisir.

Tim Satuan Tugas Mimika Sehat yang dibentuk Dinkes Mimika, antara lain terdiri atas tenaga perawat, bidan, kesehatan lingkungan, dan analis kesehatan. Mereka bertugas masing-masing selama satu bulan di pedalaman dan pesisir.

"Sekarang ada tiga tim yang sedang bertugas di kampung-kampung wilayah dataran tinggi Mimika, yaitu di Aroanop, Hoeya, dan beberapa kampung di sekitar itu. Di setiap lokasi, tim ini tinggal selama sebulan untuk melakukan pelayanan kesehatan, mengunjungi masyarakat dari rumah ke rumah dan dari kampung ke kampung. Kalau ditemukan kasus serius, mereka langsung mengevakuasi pasien ke Timika," jelas Kehek.

Ia mengatakan Satgas Mimika Sehat merupakan tindak lanjut dari Program Nusantara Sehat yang diluncurkan Kementerian Kesehatan dan Satgas Kaki Telanjang yang diluncurkan oleh Dinkes Provinsi Papua.

Rencananya, Tim Satgas Mimika Sehat dilengkapi dengan para dokter spesialis yang akan melakukan kunjungan bergilir ke setiap wilayah di Mimika.

"Saya akan bertemu dengan dokter-dokter spesialis untuk menjadwalkan kapan mereka terlibat bersama-sama tim turun ke kampung-kampung. Kami akan surati Direktur RSUD Mimika untuk meminta dukungan agar para dokter spesialis bisa secara bergiliran ikut dalam kegiatan Tim Satgas Mimika Sehat," jelasnya.

Kesulitan yang dihadapi Tim Satgas Mimika Sehat melakukan pelayanan di kampung-kampung dataran tinggi, yaitu kondisi medan geografis yang sulit.

Dengan kondisi seperti itu, katanya, pergerakan tim menjadi terbatas untuk bisa menjangkau lebih banyak kampung di wilayah dataran tinggi Mimika.

"Kalau memungkinkan, mereka bisa bergerak dari satu kampung ke kampung lain. Tapi kondisi medan di wilayah pegunungan itu sangat sulit sehingga pergerakan tim harus dibantu dengan sarana transportasi helikopter. Itu membutuhkan biaya yang sangat besar. Kami menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang ada," kata Kehek.

Tim Satgas Mimika Sehat juga dilengkapi dengan sejumlah peralatan medis, seperti mikroskop untuk pemeriksaan darah pasien.

"Untuk pemeriksaan darah, kami tidak lagi menggunakan RDT (Rapid Diagnose Test) tapi langsung dengan mikroskop untuk memastikan penyakit yang diderita pasien. Misalnya kalau malaria, tentu hasil labnya lebih akurat," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024