Jayapura (Antara Papua) - Sekitar 80-an stan yang berisikan berbagai produk kerajinan rakyat meramaikan pameran Border Trade Fair (BTF) 2017 yang digelar di perbatasan RI-PNG, tepatnya di Skouw-Wutung, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Papua.

Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Provinsi Papua Suzana D Wanggai di Kota Jayapura, Kamis, mengatakan pameran BTF RI-PNG itu akan digelar selama tiga hari yakni 23-15 November 2017 yang melibatkan 80-an stan dari berbagai pelaku usaha.

"Hingga kini tercatat ada 75 hingga 80-an stan yang ikut meramaikan BTF 2017 RI-PNG, bahkan sejak dua hari lalu sudah ada pelaku usaha mengisi stan-stan yang sudah disiapkan di Skouw dekat tapal batas PNG," katanya.

Menurut dia, produk yang akan dipamerkan itu antara lain produk rumah tangga, hasil bumi Papua seperti kopi olahan, cokelat dan buah merah olahan, termasuk produk lainnya yang akan dipamerkan oleh UKM-UKM binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua.

"Yang jelas produk-produk kita (Indonesia) kemudian barang-barang rumah tangga, dan disini juga ada asosiasi mama-mama, budaya kita kan sama dengan sebelah (PNG). Jadi apa punya kita dan apa yang mereka bisa sama-sama dipamerkan dan terjadi transaksi dagang atau ekonomi," katanya.

Suzana juga menyebutkan pada pameran BTF 2017, bukan saja melibatkan para pelaku usaha atau UKM-UKM binaan, tetapi juga melibatkan kabupaten/kota yang ada di Papua.

Bahkan Provinsi Papua Barat juga diundang untuk turut serta dalam kegiatan yang bertujuan untuk buka hubungan ekonomi RI-PNG agar lebih baik lagi, meski masih banyak kekurangan ataupun belum didukung oleh regulasi.

"Negara Pasifik yang sudah menyatakan kesiapan ikut serta itu itu dari negara PNG, ada dari Fiji. Mungkin mereka (Fiji) tidak bawa produk tapi jadi observer dan pada kegiatan yang sama bisa ikut, atau bisa buka peluang hubungan ekonomi antarnegara," katanya.

Ia menambahkan, BTF itu merupakan pertama kali digelar yang di prakarsasi oleh Pemerintah Provinsi Papua untuk meningkatkan geliat ekonomi di perbatasan negara dengan harapan bisa menguntungkan dalam sisi pendapatan juga bisa mempererat hubungan provinsi dari kedua negara yang bertetangga secara langsung.

"Jadi, Pak Gubernur Lukas Enembe yang membuka langsung BTF 2017 di Skouw, dan banyak pemangku kepentingan akan hadir, misalnya dari KADIN, HIPMI, dan organisasi pengusaha lainnya. Gubernur Provinsi Morobi, PNG juga menyatakan siap hadir, termasuk Menteri Perdagangan PNG," katanya. (*)

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024