Timika (Antara Papua) - Dinas Peternakan Kabupaten Mimika Provinsi Papua melatih para peternak babi penerima bantuan di wilayah itu tentang bagaimana beternak yang baik.
Pelatihan yang digelar sehari di Timika, Senin, tersebut dihadiri oleh ratusan peternak yang memperoleh bantuan dari Disnak Mimika yang bersumber dari dana Otonomi Khusus tahun anggaran 2016-2017.
Sekretaris Dinas Peternakan Mimika Primus Lesomar mengatakan kegiatan tersebut merupakan program lanjutan yang bertujuan agar meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada peternak asli Papua.
Menurutnya beternak babi telah dikenal masyarakat Mimika sejak lama namun hingga kini sistem peternakan yang diterapkan khususnya masyarakat asli Papua masih menggunakan sistem tradisional.
Hal tersebut menurut Primus tentu tidak dapat meningkatkan perekonomian peternak padahal jika dikelolah dengan baik maka hasilnya pun dapat sungguh-sungguh dirasakan.
Ia berharap agar dengan kegiatan tersebut peternak paling kurang memiliki empat pengetahuan dasar yaitu sistem pemilihan bibit ternak, pemberian pakan, tata kelola kandang yang memadai dan kesehatan ternak.
Pada kesempatan yang sama, para peternak diajak untuk berbagai cerita tentang kendala-kendala yang dihadapi dalam beternak babi termasuk cerita-cerita sejumlah peternak yang sukses mengembangkan peternakan babi.
Seorang peternak, Yoap Ogolmagai, yang tinggal di jalan Nangka Jalur V SP2, Timika, mengharapkan agar kegiatan tersebut tidak berhenti di situ saja dan para pegawai Disnak dapat melanjutkan mendampingi peternak di rumah masing-masing.
Yoap mengaku hal itu penting dilakukan karena peternak asli Papua cenderung dapat memahami dengan baik materi yang diberikan jika langsung dipraktekkan di lapangan.
Sekretaris Disnak mengatakan bahwa para peternak di Mimika sebenarnya dapat memanfaatkan teknologi masa kini misalnya dengan langsung menelepon atau mengirimkan pesan singkat kepada para petugas terkait persoalan yang dihadapi di lapangan.
Namun jika tidak maka pihaknya juga bersedia untuk mendampingi para peternak secara langsung di lapangan.
Sejak 2015, Disnak Mimika rutin memberikan bibit ternak babi kepada warga Mimika asli Papua yang dibiayai oleh Dana Otonomi Khusus di Disnak. Misalnya pada 2015, sebanyak 500 ekor babi diberikan kepada 250 kepala keluarga.
Sedangkan pada 2016, Disnak kembali menyerahkan sebanyak 600 ekor bibit babi kepada 300 kepala keluarga dan 2017 sebanyak 450 diberikan kepada 225 kepala keluarga yang ada di dalam kota Timika maupun yang ada di pinggiran kota. (*)
Pelatihan yang digelar sehari di Timika, Senin, tersebut dihadiri oleh ratusan peternak yang memperoleh bantuan dari Disnak Mimika yang bersumber dari dana Otonomi Khusus tahun anggaran 2016-2017.
Sekretaris Dinas Peternakan Mimika Primus Lesomar mengatakan kegiatan tersebut merupakan program lanjutan yang bertujuan agar meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada peternak asli Papua.
Menurutnya beternak babi telah dikenal masyarakat Mimika sejak lama namun hingga kini sistem peternakan yang diterapkan khususnya masyarakat asli Papua masih menggunakan sistem tradisional.
Hal tersebut menurut Primus tentu tidak dapat meningkatkan perekonomian peternak padahal jika dikelolah dengan baik maka hasilnya pun dapat sungguh-sungguh dirasakan.
Ia berharap agar dengan kegiatan tersebut peternak paling kurang memiliki empat pengetahuan dasar yaitu sistem pemilihan bibit ternak, pemberian pakan, tata kelola kandang yang memadai dan kesehatan ternak.
Pada kesempatan yang sama, para peternak diajak untuk berbagai cerita tentang kendala-kendala yang dihadapi dalam beternak babi termasuk cerita-cerita sejumlah peternak yang sukses mengembangkan peternakan babi.
Seorang peternak, Yoap Ogolmagai, yang tinggal di jalan Nangka Jalur V SP2, Timika, mengharapkan agar kegiatan tersebut tidak berhenti di situ saja dan para pegawai Disnak dapat melanjutkan mendampingi peternak di rumah masing-masing.
Yoap mengaku hal itu penting dilakukan karena peternak asli Papua cenderung dapat memahami dengan baik materi yang diberikan jika langsung dipraktekkan di lapangan.
Sekretaris Disnak mengatakan bahwa para peternak di Mimika sebenarnya dapat memanfaatkan teknologi masa kini misalnya dengan langsung menelepon atau mengirimkan pesan singkat kepada para petugas terkait persoalan yang dihadapi di lapangan.
Namun jika tidak maka pihaknya juga bersedia untuk mendampingi para peternak secara langsung di lapangan.
Sejak 2015, Disnak Mimika rutin memberikan bibit ternak babi kepada warga Mimika asli Papua yang dibiayai oleh Dana Otonomi Khusus di Disnak. Misalnya pada 2015, sebanyak 500 ekor babi diberikan kepada 250 kepala keluarga.
Sedangkan pada 2016, Disnak kembali menyerahkan sebanyak 600 ekor bibit babi kepada 300 kepala keluarga dan 2017 sebanyak 450 diberikan kepada 225 kepala keluarga yang ada di dalam kota Timika maupun yang ada di pinggiran kota. (*)