Wamena (Antara Papua) - Hujan es melebihi ukuran biji jagung yang disertai angin puting beliung terjadi tiga kampung di Distrik Musaftak, Kabupaten Jayawijaya, Papua pada Senin sore.

Pasca perubahan iklim luar biasa yang baru pertama kali terjadi ini, sejumlah rumah warga di Kampung Temia, Anegera dan Hamuki rusak berat akibat tertimpa pohon yang tumbang tertiup angin puting beliung.

Tokoh Gereja di Distrik Musatfak, Pastor Ivan Simamora, melalui telepon selulernya, Selasa, mengatakan pihak gereja sedang melakukan pendataan terhadap warga yang menjadi korban hujan es dan angin puting beliung tersebut.

"Hujan sekitar satu setengah jam, dan es-nya cukup besar. Lebih besar dari biji jagung. Dua kali sebesar biji jagung. Akibat dari hujan es dan angin puting beliung ini, beberapa rumah rusak berat tertimpa pohon, dan rumah rumah yang tertimpa pohon sedang kita ambil datanya. Saya sedang di lapangan, saya mau kirim ke kalian via WA," katanya.

Ia mengatakan hujan dan angin itu terjadadi sekitar pukul 17:00 WIT dan hingga kini ada beberapa keluarga yang terpaksa membuat tenda darurat sebagai tempat tinggal, sebab rumah mereka rusak.

"Ini tidak pernah terjadi di sana, dan baru empat rumah yang saya data, dari jumlah keseluruhan warga di tiga kampung," katanya

Hingga laporan ini diturunkan, belum ada perwakilan pemerintah yang datang ke sana untuk memberikan penanganan terhadap korban bencana yang terjadi di sana, dan pastor belum mengetahui apakah ada korba jiwa atau tidak.

"Pemerintah distrik tidak ada, karena kepala distrik dan aparat mereka tinggal di Kota Wamena, di Jayapura juga. Mereka tidak ada yang bergerak. Sekarang ini hanya dari (pihak) gereja yang sementara turun untuk mengambil data di lapangan terkait kejadian itu," katanya. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024