Jayapura (Antaranews Papua) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua mendorong Dinkes Kabupaten Asmat agar menggalakkan aktivitas sistem intelijen/kewaspadaan dini dan respons cepat terkait pelaporan 23 penyakit berpotensi timbul kejadian luar biasa (KLB) atau wabah.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Papua dr Aaron Rumainum, di Jayapura, Jumat, mengatakan aktivitas sistem intelijen atau sistem kewaspadaan dini dan respons cepat dapat rutin dilaporkan melalui short message service (SMS).

"Sistem pelaporan cepat terkait 23 penyakit yang berpotensi terjadi kejadian luar biasa atau wabah lewat SMS," ujarnya.

Aplikasi itu dari pusat ke puskesmas, dan laporan yang disampaikan langsung masuk Dinkes kabupaten, Dinkes provinsi dan langsung ke pusat yakni Kementerian Kesehatan.

Aaron berharap semua puskesmas di Kabupaten Asmat agar menggalakkan sistem tersebut, termasuk empat kabupaten lainnya.

Kemudian pengadaan dokter di puskesmas termasuk tenaga gizi dan tenaga kesehatan tetap dan juga pegadaan tenaga bidan dan perawat.

"Kalau bisa pengadaan tenaga kesehatan sampai di puskesmas pembantu termasuk di lima kampung Korowai Asmat, yaitu Baigon, Ayak, Nagatun, dan kampung lainnya," ujarnya.

Ia menambahkan, bukan hanya Asmat yang menggalakkan sistem kewaspadaab dini dan pengadaan tenaga kesehatan, akan tetapi 14 kabupaten lainnya juga, di antaranya Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Paniai, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, dan Mamberamo Tengah.

Selanjutnya Kabupaten Mamberamo Raya, Lanny Jaya, Tolikara, Yahukimo, Asmat, Waropen, dan Kabupaten Nduga. (*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024