Timika (Antaranews Papua) - Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, sangat membutuhkan bantuan dari berbagai pihak yang memiliki teknologi pengolahan air payau (campuran air asin dan air tawar) untuk kebutuhan dan konsumsi masyarakat setempat.

Bupati Asmat Elisa Kambu yang dihubungi Antara dari Timika, Sabtu, mengatakan Pemkab Asmat sudah menempuh berbagai cara dan upaya untuk mendapatkan sumber air bersih, termasuk dengan melakukan penggalian sumur bor hingga ratusan meter, namun semua upaya itu belum menunjukkan hasil memuaskan.

Tidak heran, sampai saat ini masyarakat Asmat hanya mengandalkan air hujan sebagai sumber satu-satunya untuk menunjang kehidupan mereka.

"Kami meminta bantuan semua pihak kalau memang ada teknologi yang tepat untuk mengolah air bersih, maka bisa membantu kami di Asmat. Kami memang sangat membutuhkan teknologi yang tepat untuk bisa mengolah air dari sungai-sungai yang ada agar bisa layak menjadi air minum," ujar Bupati Kambu.

Pemkab Asmat, katanya, sudah berupaya menghubungi berbagai lembaga Perguruan Tinggi, termasuk Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar bisa menyediakan fasilitas dan teknologi pengolahan air bersih.

"Teman-teman dari Perguruan Tinggi juga kami minta bantuan. Sedangkan Litbang Kementerian PU-PR sekarang sudah ada di Asmat," jelas Bupati Kambu.

Melalui adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak itu, Bupati Kambu berharap kelak warga Asmat tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan air bersih (air tawar).

"Kita sedang berjuang bersama-sama. Kalaupun ada teknologi yang cukup mahal untuk bisa mengolah air payau menjadi air tawar, kita tetap membutuhkan itu. Yang terpenting azas manfaatnya bisa bertahan untuk jangka waktu yang lama," kata orang nomor satu di Pemkab Asmat itu.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani meminta jajaran Kementerian PU-PR agar mencari solusi guna menyikapi krisis air bersih di Kabupaten Asmat, Papua.

Menko Puan mengatakan kondisi topografis dan geografis Asmat yang berada di daerah rawa dengan kondisi air payau sangat sulit untuk mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan masyarakat.

Saat ini Tim Kementerian PU-PR terus berupaya mencari potensi sumber air bersih di Asmat, yang salah satunya dengan melakukan pengeboran sedalam 200 meter.

"Salah satu hal yang sudah dikerjakan di sana seperti yang tadi kami lihat yaitu menyediakan pompa air. Memang tidak bisa di semua tempat. Tadi kita melihat ada satu sumur bor sedalam 200 meter. Kondisi airnya cukup bagus," kata Puan di Timika, Kamis (22/2).

Puan berharap Kementerian PU-PR dapat mengembangkan teknologi yang cocok untuk menyediakan sarana air bersih bagi warga Asmat. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan air hujan, sebab curah hujan di wilayah Asmat cukup tinggi.

"Di sana curah hujan sangat tinggi, kalau kita bisa tampung air hujan itu tentu sangat bermanfaat untuk konsumsi dan kebutuhan masyarakat. Saya meminta jajaran Kementerian PU-PR dapat menindaklanjuti hal itu di sana," tutur cucu Proklamator Ir Soekarno itu. (*)

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024