Biak (ANTARA) - Kasus stunting anak yang terjadi pada balita di sejumlah kampung Kabupaten Biak Numfor, Papua, membutuhkan bantuan asupan makanan sehat bergizi.
"Faktor penyebab terjadinya stunting anak kurang suplai makanan sehat sehingga ketika anak sudah terdeteksi stunting maka diperlukan pemberian makanan tambahan bergizi," kata Bapak Asuh Stunting Buddha Tzu Chi Susanto Pirono di Biak, Ahad.
Penanganan stunting anak di Biak Numfor sudah bagus karena dilakukan bersama-sama pemerintah, swasta, organisasi keagamaan dengan menyediakan makanan sehat bergizi.
Sebagai bapak asuh anak stunting pihaknya juga memerlukan kolaborasi dengan pemerintah, orang tua, satuan TNI/Polri dan para tokoh agama.
Dengan adanya dukungan pemerintah, maka bapak asuh anak stunting bisa membantu menyediakan kebutuhan makanan bergizi.
Sedangkan bagi pemerintah daerah menjadi sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting anak.
"Sebagai contoh kami Yayasan Buddha Tzu Chi telah membantu paket makanan sehat untuk diberikan kepada anak stunting di wilayah Distrik Sama," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Johanna Nap telah memberikan perhatian pencegahan stunting anak dimulai dari masa persiapan sebelum nikah hingga saat 1.000 hari kehidupan.
Upaya lain mencegah stunting anak di Biak Numfor, kata Johanna, dilakukan pendampingan kepada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan anak balita.
Berdasarkan data kasus stunting di Biak Numfor hingga Oktober 2024 mencapai 6,10 persen atau 400 kasus stunting.*
