Timika (Antaranews Papua) - Umat Hindu di Timika, Kabupaten Mimika, Papua melaksanakan ritual penyucian diri atau "melasti" jelang Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1940 yang jatuh pada Sabtu, 17 Maret 2018.

"Filosofinya menyucikan diri dengan air samudera. Melasti itu persiapan menuju tapa brata nyepi," kata salah seorang umat Hindu Ida Bawati Nyoman Ariati usai melaksanakan ritual melasti di atas speed boat di laut Pomako, Timika, Jumat.

Meski diguncang ombak, ritual melasti yang dipimpin Ida Bawati Nyoman Ariati bersama Jro Mangku Made Mudra tetap berlangsung khidmat hingga selesai. Empat personel Brimob Satgas PAM Amole yang merupakan umat Hindu juga ikut melasti tersebut.

Pada Sabtu (17/3), pukul 06.00 waktu setempat, umat Hindu mulai melaksanakan tapa brata Nyepi di kediaman masing-masing selama 24 jam.

Saat Nyepi dikenal empat pantangan bagi umat Hindu yang terdiri dari amati geni, amati lelunganan, amati pakaryan dan amati lelangunan

"Nyepi dalah perayaan tahun baru saka. Kita berharap tahun ini jauh lebih baik dari tahun lalu," jelas Ida Bawati.

Umat Hindu di Timika berjumlah sekitar 60 kepala keluarga atau sekitar 200 jiwa. Nyepi tahun baru Saka 1940 atau 2018 tampak lebih sepi dari perayaan tahun-tahun sebelumnya. Sebagian umat Hindu memilih pulang ke kampung halamannya di Bali, merayakan Nyepi bersama keluarga.

Aktifitas upacara atau sembahyang umat Hindu di Timika berpusat di Pura Mandhira Mihika Mandaloka di Kelurahan Wonosari Jaya SP4. Pura tersebut mulai digunakan sejak 1996.(*)

Pewarta : Jeremias Rahadat
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024