Wamena (Antaranews Papua) - Sejumlah warga Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, yang tinggal di sepanjang pinggiran Kali Uwe mulai mengungsi ke tempat aman sebab permukiman mereka semakin hari terancam abrasi kali tersebut.

Kepala Suku Distrik Wouma Jhon Asso di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan abrasi Kali Uwe yang sudah terjadi sejak 2016 dan belum ditangani pemerintah setempat itu, telah merusak fasilitas umum seperti jalan.

"Memasuki tahun 2018 ini kerusakan semakin melebar dan jalan yang menuju ke Walesi sudah tidak bisa digunakan sama sekali oleh warga, dan ada beberapa keluarga di sekitar kali ini merasa cemas sehingga mereka pindah lokasi tempat tinggal," katanya.

John Asso mengatakan masyarakat pernah mengusulkan kepada pemerintah untuk memasang talud atau penahan abrasi namun hanya dilakukan normalisasi sementara dan hal itu tidak bertahan lama.

"Kami harapkan pemerintah daerah dan balai sungai dapat memperhatikan hal ini, sebab ini merupakan jalan yang menghubungkan distrik di Wamena dan juga menuju ke PLTA Wamena," katanya.

Yustinus Wuka, seorang warga setempat mengatakan pertama kali jalan yang rusak akibat abrasi Kali Uwe mencapai 50 meter, namun hingga sekarang sudah mencapai 100 meter lebih dan abrasi menuju arah permukiman warga.

Menurut dia, mereka mengharapkan pemerintah melihat persoalan abrasi yang telah menelan dua korban jiwa pada tahun lalu tersebut.

"Kerusakan yang terjadi di jalan penghubung Distrik Wouma dan Distrik Walesi ini kian bertambah parah, bahkan pohon-pohon yang ada di sekitar sungai sudah mulai roboh akibat arus air terus mengikis daratan," katanya. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024