Jayapura (Antaranews Papua) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua menegaskan manajemen Bank Papua harus bisa menjaga performa perusahaannya karena kini kondisinya terus membaik setelah mengalami permasalahan kredit macet yang cukup besar.

Kepala OJK Papua Misran pasaribu, di Jayapura, Senin, menilai langkah para pemegang saham untuk mengganti jajaran direksi sudah menunjukkan hasil karena kini masalah prekreditan yang dialami sudah mulai teratasi.

"Terkait kondisi dengan Bank Papua memang terkait dengan perkreditannya. Beberapa tahun lalu NPL net Bank Papua di atas lima persen, tapi setahun ini sudah cendrung membaik sudah dibawah lima persen," ujarnya.

Namun, ia menekankan kondisi tersebut harus bisa dipertahankan dengan terus menerapkan standar-standar "good goverment" sesuai dengan ketetapan OJK.

"Yang perlu kita pastikan saat ini adalah kondisinya haru berkelanjutan, jangan sampai sudh baik tapi nanti turun lagi," katanya.

Sebelumnya, Misran sempat menegaskan bahwa OJK terus meminta manajemen Bank Papua untuk tidak lagi menyalurkan kredit di luar wilayah Papua dan fokus untuk menyalurkan pembiayaan bagi pengusaha Papua.

Namun Misran juga memuji kebijakan yang dibuat manajemen baru Bank Papua yang sudah bertindak tegas terhadap oknum-oknum yang selama ini dinilai berkontribusi terhadap tingginya nilai kredit bermasalah Bank Papua.

"Banyak yang sudah dilakukan terkait dengan kredit, orang?orang yang bermasalah merugikan bagi bank dan ada usur negatif maka akan dikeluarkan atau di proses, dan pihaknya juga telah melakukan pembinaan kepada mereka sehingga tidak mengulangi," ujarnya.

Sebagai informasi, posisi NPL Bank Papua pada Desember 2016 sekitar 11,72 persen dengan` total penyaluran kredit sekitar Rp14 triliun. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024