Jayapura (Antaranews Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan nilai ekspor Papua pada April 2018 mengalami penurunan sebesar 19,89 persen atau turun dari 440,11 juta dolar AS pada Maret 2018 menjadi 352,56 juta dolar AS.

"Dilihat dari jenisnya, ekspor Papua terdiri dari barang migas senilai 1,39 ribu dolar AS dan barang nonmigas senilai 352,56 juta dolar AS," ujar Kepala BPS Papua Simon Sapary, di Jayapura, Rabu.

Ia menjelaskan golongan Bijih Tembaga & Konsentrat (HS26) tetap mendominasi total nilai ekspor Papua dimana pada periode tersebut nilainya mencapai 348 juta dolar AS.

Sementara golongan Kayu dan Barang dari Kayu (HS44) yang jenis komoditi utamanya berupa kayu lapis, nilai ekspornya berkurang sebesar 4,11 juta dolar AS atau turun 49,01 persen.

"Golongan Non Migas Lainnya juga mengalami penurunan ekspor sebesar 4,55 persen, dimana tiga komoditi dengan nilai ekspor terbesar adalah rokok (20,95 persen), tepung (4,55 persen), dan kertas tisu (4,50 persen)," kata dia.

Simon menyebut ekspor ke enam negara utama (Spanyol, Jepang, Filipina, Korea Selatan, India dan Tiongkok) pada April 2018 nilainya mencapai 348,43 juta dolar AS.

Negara lainnya yang menjadi tujuan ekspor terbesar adalah Arab Saudi dengan ekspor senilai 3,21 juta dolar AS, dimana komoditi yang diekspor berupa kayu lapis.

Secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-April 2018 adalah senilai 1,419 miliar dolar AS atau meningkat hingga 175,33 persen dibandingkan total ekspor Januari-April 2017 yang senilai 515,53 juta dolar AS. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024