Timika (Antaranews Papua) - Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto mengungkapkan motif kejahatan pencurian dengan kekerasan di Timika murni bermotif ekonomi.

"Sejauh ini motifnya ekonomi, ada yang bilang ke saya ada motif politik jelang pilkada, ada motif Sara, saya jawab tidak," kata Kapolres Mimika di Timika, Selasa.

Kapolres menjelaskan barang-barang hasil curian para pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) dijual kepada penadah yang siap membeli barang-barang curian tersebut tetapi dalam bentuk suku cadang kendaraan yang dicuri.

Polisi telah berhasil mengamankan penadah dan mengamankan tempat penampungan maupun barang-barang hasil kejahatan.

Agung mengatakan polisi tidak menghalang-halangi warga mencari nafkah namun tidak dengan cara-cara yang tidak manusiawi dan tidak menghormati hak-hak orang lain dengan mengambil barang yang bukan miliknya seperti yang terjadi pada curas di Timika.

Dari belasan pelaku yang melancarkan curas di Timika, polisi telah berhasil mengamankan tujuh orang yang diduga melancarkan aksinya berulang kali.

"Masih ada yang buron sebanyak 5-6 orang dan tetap kita terus cari. Usia di bawah 35 tahun bahkan ada yang berusia belasan tahun," ujarnya. (*)

Pewarta : Jeremias Rahadat
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024