Biak (Antaranews Papua) - Deputi Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua Fauzan mengajak masyarakat Papua untuk mencegah peredaran uang palsu dengan cara mengenal karakteristik uang rupiah.
    
"Saat ini tren peredaran uang palsu turun, ya warga diingatkan untuk melakukan pengenalan ciri-ciri keaslian uang rupiah," kata Fauzan menjawab Antara di Biak, Kamis.
     
Ia mengatakan setiap uang kertas keluaran BI punya ciri masing-masing, ada sekitar 9-12 unsur pengaman di dalam uang kertas, diantaranya berupa benang pengaman, water mark, dan rectoverso.
    
Selain itu, pihaknya memastikan masyarakat harus memahami langkah 3D yang sejak dulu selalu disosialisasikan oleh BI, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.
    
"Cara 3D Ini merupakan pertahanan pertama untuk warga dalam mencegah pemalsuan uang. Ya, bentuk pecahan uang kertas yang biasa dipalsukan jenis Rp100 ribu dan Rp50.000," ujarnya.
      
Fauzan mengakui kini masyarakat sudah mulai tumbuh kesadaran untuk ikut mencegah peredaran uang palsu
     
Menyinggung peredaran uang selama Pilkada serentak 2018, Fauzan menyebut sesuai data di BI tidak mempengaruhi kebutuhan masyarakat karena proses pilkada merupakan agenda politik yang rutin terjadi selama lima tahunan di daerah tertentu.
      
"Selama proses pilkada peredaran uang di berbagai daerah normal-normal saja," ujarnya.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024