Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Papua menyebutkan momen pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah itu.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Faturachman di Jayapura, Kamis, mengatakan berdasarkan data yang dihimpun triwulan II 2024 pertumbuhan ekonomi Papua mencapai 4,37 persen
"Sedangkan di triwulan III masih dalam pembahasan dan untuk triwulan IV 2024 kami perkirakan tumbuh lebih tinggi, apalagi prediksikan kebutuhan uang tunai mencapai sebanyak Rp7,56 triliun," katanya.
Menurut Faturachman, hal ini karena ada peningkatan permintaan pada beberapa sektor seperti jasa, perdagangan, akomodasi dan transportasi.
"Bentuk permintaannya antara lain penyelenggaraan kegiatan, percetakan banner, percetakan kaos, penjualan materi kampanye dan penunjangnya, konsumsi untuk kampanye, kendaraan dan penginapan karena mobilitas yang lebih tinggi," ujarnya.
Dia menjelaskan meski begitu guna menjaga agar tidak terjadi lonjakan harga maka pihaknya bersama pemerintah melalui TPID terus memperkuat sinergi dan kolaborasi melalui implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), seperti gerakan pangan murah, rakor dan High-Level Meeting (HLM), dan optimalisasi KAD intra dan antar Papua.
"Selain itu perlu dilakukan pemberian bantuan serta fasilitasi capacity building untuk berbagai stakeholder terkait seperti Kelompok Tani (Poktan), UMKM, hingga distributor," katanya.
Dia menambahkan, juga harus dilakukan strategi pengendalian inflasi, yaitu Keterjangkauan Harga, menjaga Ketersediaan pasokan, menjamin Kelancaran distribusi, dan meningkatkan Komunikasi yang efektif (4K).
"Dan yang utama dari semua itu faktor keamanan juga menjadi salah satu faktor utama pengendalian inflasi di wilayah Papua," ujarnya.