Asmat (Antaranews Papua) – Bupati Asmat Elisa Kambu mengajak masyarakatnya untuk menjaga dan melestarikan budaya yang diwariskan oleh para pendahulu di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.

Ajakan tersebut disampaikan Bupati Asmat Elisa Kambu usai membuka Pesta Patung Bis di Kampung Aworket, Distrik Safan, Kabupaten Asmat, Kamis (16/8).

Elisa mengatakan budaya yang ada di Asmat merupakan kekayaan daerah. Sebab itu perlu dijaga, dilestarikan dan diteruskan kepada generasi muda sehingga nilai-nilai budaya tersebut tidak luntur pada era globalisasi saat ini.

"Saya mau sampaikan bahwa acara-acara seperti ini tidak ada di tempat lain. Ini hanya di Asmat. Itu sebabnya pemerintah, gereja dan lembaga-lembaga yang peduli hadir untuk mendukung," kata Elisa di Aworket.

Ia mengatakan pemerintah daerah, lembaga agama dan komponen lainnya yang ada di Asmat juga bertanggung jawab untuk menjaga, memelihara dan melestarikan nilai-nilai budaya setempat.

"Rumah adat Jew (rumah bujang), pesta Patung Bis, pesta Ulat Sagu dan acara adat lainnya itu tidak ada di tempat lain. Itu sebabnya jangan menganggap nilai-nilai budaya kita tidak penting," ujarnya.

Ia mengatakan nilai-nilai budaya patut dipertahankan dan dilestarikan karena merupakan identitas atau jati diri masyarakat pada suatu daerah. Budaya Asmat menurut dia telah dikenal, baik di tingkat nasional maupun di luar negeri.

"Identitas budaya ini yang membedakan kita dengan masyarakat lain. Memiliki keunikan, ada Jew, patung Bis, ukiran-ukiran, tarian-tarian, cerita-cerita rakyat dan pesta-pesta yang harus dipertahankan," ujarnya.

Dengan mempertahankan nilai-nilai budaya, Elisa menambahkan generasi muda Asmat tidak akan kehilangan arah.

“Karena yang namanya orang Asmat, dia harus tahu mengukir, bisa tabuh tifa, menari dan sebagainya,” kata Elisa.

Pewarta : Eman
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024