Jayapura (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, mengakui pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di wilayah 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar) terhambat akibat faktor alam.
"Memang benar kondisi alam di wilayah 3T yang berada di Kabupaten Asmat menyebabkan pembangunan BTS belum dapat dilaksanakan," kata Kepala Bidang (Kabid) Kominfo Dinas Kominfo Kabupaten Asmat Kees Izak S. Meokbun dihubungi dari Jayapura, Jumat.
Dia menjelaskan peralatan untuk membangun BTS tidak dapat diangkut menggunakan kapal karena harus melewati sungai yang kecil sehingga menyulitkan bahkan kemungkinan tidak bisa mengangkutnya.
Izak menjelaskan daerah 3T itu berada di Distrik Koroway yakni kampung Kapayap Tiga, Amakot, Ayak dan Ujung Batu.
Selain di Distrik Koroway, juga ada satu kampung di Distrik Kolofbraza yakni kampung Auban, yang juga sulit dicapai bila bahan untuk membangun BTS harus menggunakan kapal karena tidak bisa melintas di sungai yang kecil.
Masyarakat sendiri untuk mencapai kampung-kampung tersebut harus menggunakan ketinting atau perahu panjang yang dipastikan tidak dapat mengangkut berbagai bahan untuk pembangunan BTS.
Akibatnya untuk mengangkut bahan-bahan yang akan digunakan membangun BTS telah diputuskan menggunakan helikopter, namun belum dipastikan kapan dilaksanakan.
"Pembangunan di lima kampung yang ada di dua distrik tetap dilaksanakan namun belum dipastikan kapan dilakukan," katanya.
Distrik Koroway terkenal hingga ke mancanegara karena masyarakatnya memiliki tradisi mendirikan rumah di atas pohon yang hingga kini masih dipertahankan.
Kabupaten Asmat memiliki 25 distrik dengan 224 kampung dan untuk mencapai kampung-kampung dapat menggunakan perahu motor, jelas Izak Meokbon.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kominfo: Faktor alam hambat pembangunan BTS di wilayah 3T di Asmat