Wamena (Antaranews Papua) - Aktivis yang berkecimpung pada aksi pencegahan HIV/AIDS di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, menduga beberapa pekerja seks komersial (PSK) yang dibubarkan dari Lokalisasi Tanjung Elmo, Sentani, Kabupaten Jayapura, hendak pindah ke Jayawijaya.

Ketua Yayasan Usaha Kesejahteraan Masyarakat Desa Indonesia (Yukemdi) Pendeta Yoram Yogobi di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan PSK Elmo terhambat datang ke Jayawijaya karena akses yang dilalui hanya dengan pesawat.

"Sebenarnya para pekerja seks dari Jayapura maupun Tanjung Elmo juga ingin mengembangkan sayap ke Jayawijaya, tetapi karena harus menggunakan pesawat dengan ongkos yang cukup mahal sehingga susah," katanya.

Ia menduga jalan Trans Papua nantinya menjadi pintu masuk eks-PSK Tanjung Elmo ke Jayawijaya, sehingga mereka memadang perlu adanya pos pemeriksaan kesehatan di batas antarkabupaten menuju Jayawijaya.

"Kita perlu membuat sebuah pos di setiap batas kabupaten supaya bisa dikontrol. Begitu juga dengan di bandara, dan juga setiap RT/RW di Jayawijaya harus terbentuk, dan bekerja lebih maksimal, sehingga bisa lebih memantau orang baru yang datang dengan tujuannya," katanya.

Menurut dia, selama ini pengawasan masuk dan keluarnya orang di Jayawijaya sangat lemah sehingga beberapa orang datang menularkan HIV/AIDS lalu pergi lagi.

"Semestinya ada tempat pengaduan dan kita harap dengan adanya peraturan daerah (perda) jika memang ada pengaduan dari masyarakat, LSM membuka diri untuk menerima itu. Selama ini banyak yang mengadu jika ada di lingkungan mereka adanya aktivitas yang menjurus ke seks," katanya.

Jayawijaya merupakan satu kabupaten di Papua yang memiliki peraturan daerah tentang larangan adanya tempat prostitusi, bar serta peredaran minuman keras, namun beberapa waktu lalu polisi membongkar beberapa hunian yang diindikasikan sebagai tempat praktik prostitusi.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024