Asmat (Antaranews Papua) – Cakupan pelayanan imunisasi campak, rubella dan polio (MRP) yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua periode Agustus 2018 mencapai 10.205 jiwa.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat Pieter Pajala mengatakan pelayanan imunisasi campak, rubella dan polio dilaksanakan dalam dua periode. Pertama pada Agustus dengan sasaran pelajar SD-SMP.
"Periode kedua pada September dengan sasaran masyarakat umum. Sasarannya tetap anak usia 9 bulan hingga 15 tahun. Kami sudah bergerak sejak bupati melakukan pencanangan di awal Agustus," kata Pajala di Agats, Rabu.
Pajala mengatakan cakupan pelayanan imunisasi MRP di Kabupaten Asmat per 25 Agustus 2018 berada di urutan delapan dari sejumlah kabupaten/kota di Papua, dengan persentase sebesar 35,07 persen.
"Sampai saat ini Puskesmas-Puskesmas masih melakukan pelayanan, dan kita juga update terus datanya ke provinsi. Kita laporkan laporan imunisasi yang sudah dicapai di setiap distrik," ujarnya.
Untuk September nanti, kata Pajala, pihaknya akan mendatangi rumah-rumah warga guna melaksanakan imunisasi MRP dengan sasaran masyarakat umum. Selain itu pelayanan dilakukan melalui kegiatan Posyandu.
"Masyarakat memberikan respon yang positif setelah kami sosialisasikan bahwa imunisasi itu penting. Kita harapkan target cakupan tercapai, sehingga peristiwa KLB tidak terulang," katanya.
Ia mengharapkan pelayanan imunisasi massal yang digalakkan secara nasional tersebut dapat terlaksana secara tuntas, dan dapat memenuhi target 95 persen sasaran terlindungi dengan baik.
"Dalam pelaksanaannya kita masih terkendala oleh sejumlah faktor, seperti kondisi geografis, dukungan operasional dan jangkauan wilayah," ujarnya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat Pieter Pajala mengatakan pelayanan imunisasi campak, rubella dan polio dilaksanakan dalam dua periode. Pertama pada Agustus dengan sasaran pelajar SD-SMP.
"Periode kedua pada September dengan sasaran masyarakat umum. Sasarannya tetap anak usia 9 bulan hingga 15 tahun. Kami sudah bergerak sejak bupati melakukan pencanangan di awal Agustus," kata Pajala di Agats, Rabu.
Pajala mengatakan cakupan pelayanan imunisasi MRP di Kabupaten Asmat per 25 Agustus 2018 berada di urutan delapan dari sejumlah kabupaten/kota di Papua, dengan persentase sebesar 35,07 persen.
"Sampai saat ini Puskesmas-Puskesmas masih melakukan pelayanan, dan kita juga update terus datanya ke provinsi. Kita laporkan laporan imunisasi yang sudah dicapai di setiap distrik," ujarnya.
Untuk September nanti, kata Pajala, pihaknya akan mendatangi rumah-rumah warga guna melaksanakan imunisasi MRP dengan sasaran masyarakat umum. Selain itu pelayanan dilakukan melalui kegiatan Posyandu.
"Masyarakat memberikan respon yang positif setelah kami sosialisasikan bahwa imunisasi itu penting. Kita harapkan target cakupan tercapai, sehingga peristiwa KLB tidak terulang," katanya.
Ia mengharapkan pelayanan imunisasi massal yang digalakkan secara nasional tersebut dapat terlaksana secara tuntas, dan dapat memenuhi target 95 persen sasaran terlindungi dengan baik.
"Dalam pelaksanaannya kita masih terkendala oleh sejumlah faktor, seperti kondisi geografis, dukungan operasional dan jangkauan wilayah," ujarnya.