Jayapura (Antaranews Papua) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengajak masyarakat untuk aktif dalam menjaga kestabilan nilai tukar rupiah ditengah menguatnya nilai dolar AS.

Kepala Tim Advisory Ekonomi Keuangan BI Papua, Fauzan, di Jayapura, Rabu, menyebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat di Papua untuk membantu pemerintah menjaga atau memperkuat nilai tukar rupiah.

Ia menyebut setidaknya ada empat hal yang bisa mempengaruhi nilai tukar rupiah dan dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat di Indonesia, termasuk Papua.

"Masyarakat bisa membantu dengan mengurangi belanja barang-barang impor, cobalah berbelanja produk lokal. Dengan kita menunda pembelian barang impor, itu sangat membantu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat yang memiliki dolar AS, bisa segera menukarnya dengan rupiah.

Kemudian bagi yang suka berpergian keluar negeri (liburan), Ia mengimbau agar aktifitas tersebut ditunda dulu karena ketika mau melakukan perjalanan keluar negeri pasti membutuhkan mata uang asing, khususnya dolar AS yang banyak diterima banyak negara.

"Selanjutnya menggunakan sarana transportasi umum, itu juga mengurangi pengurangan bahan bakar karena minyak kita banyak didatangkan dari luar (impor)," katanya.

Fauzan pun menegaskan bahwa BI tidak pernah mematok batas nilai tukar rupiah dan setiap saat BI selalu melakukan pemantauan di pasar untuk memastikan harga barang tetap stabil meski nilai tukar rupiah tengah melemah.

Ia pun meminta masyarakat tidak perlu panik atas hal tersebut karena kondisi terkini berbeda dengan yang terjadi pada krisis ekonomi 1998 dimana saat itu inflasi nasional mencapai lebih dari 70 persen, sementara sekarang angkanya masih terkendali dan baru mencapai 3 persen.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024