Jayapura (Antaranews papua) - Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua bersama Departemen Kesehatan Papua Nugini menandatangi kesepakatan kerja sama penanganan preventif terhadap resiko penularan penyakit polio.

"Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama itu berlangsung di Port Moresby, PNG pada Kamis (13/9)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyai ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Jumat.

Ia mengatakan penanganan preventif terhadap resiko penularan virus polio itu akan dilakukan di daerah perbatasan terutama di satu kota dan empat kabupaten di Papua.

"Lima kabupaten tersebut masing-masing Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Pegunungan Bintang (Pegubin), Boven Digoel dan Kabupaten Merauke," kata Aloysius.

Menurut dia, penangananan pencegahan penularan virus polio direncanakan akan dilakukan mulai Oktober 2018 dan seterusnya di lima kabupaten tersebut.

Penanganan terhadap penularan virus polio ini segera dilakukan di lima daerah tersebut karena sudah enam anak di PNG meninggal karena polio.

Sebelumnya, Pemerintah Papua Nugini mengukuhkan untuk pertama kalinya dalam 18 tahun muncul kasus polio. Kasus itu dideteksi terjadi di sebuah permukiman di kota kedua terbesar di negara tersebut.

Satu kasus polio tersebut ditemukan di permukiman Lufa Mountain di kota Lae, yang dideteksi akhir April lalu. Korban adalah seorang bocah laki-laki berusia enam tahun. Kakinya lemah dan belakangan dipastikan penyebabnya adalah virus polio.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024