Wamena (Antaranews Papua) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mengalokasikan dana perbaikan lima unit jembatan gantung dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 telah.
Wakil Bupati Jayawijaya John R Banua di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan dari kunjungan kerja ke lapangan, memang terlihat ada sejumlah jembatan gantung yang perlu direhab ringan maupun rehap berat.
"Beberapa jembatan gantung yang akan direhab pada bagian lantai maupun kawat seling yang sudah rusak. Sudah dianggarkan tetapi saya belum tahu angkanya," katanya.
Ia menyebut dari lima jembatan yang hendak diperbaiki, salah satunya adalah jembatan gantung yang berada di ujung Bandara Wamena atau Jembatan Maima.
"Jembatan gantung permanen itu kalau tidak salah ada sekitar lima titik yang harus kita perlu rehab lagi. Termasuk satu yang di daerah Silokarnodoga, itu lantainya sudah rusak dan perlu kita rehap kembali," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jayawijaya Max Hattu mengatakan pada tahun 2018 tidak ada alokasi anggaraan untuk perbaikan jembatann gantung sebab tidak ada usulan dari warga.
Menurut dia, seharusnya persoalan seperti kerusakan jembatan gantung, diusulkan oleh masyarakat melalui pemerintah distrik pada Musrenbag agar dapat diakomodasi.
"Terkait program kerja yang sudah ada dalam DPA 2018 yakni pembangunan jalan, penyediaan air bersih, sanitasi. Sedangkan untuk jembatan tidak ada dalam DPA," katanya.
Wakil Bupati Jayawijaya John R Banua di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan dari kunjungan kerja ke lapangan, memang terlihat ada sejumlah jembatan gantung yang perlu direhab ringan maupun rehap berat.
"Beberapa jembatan gantung yang akan direhab pada bagian lantai maupun kawat seling yang sudah rusak. Sudah dianggarkan tetapi saya belum tahu angkanya," katanya.
Ia menyebut dari lima jembatan yang hendak diperbaiki, salah satunya adalah jembatan gantung yang berada di ujung Bandara Wamena atau Jembatan Maima.
"Jembatan gantung permanen itu kalau tidak salah ada sekitar lima titik yang harus kita perlu rehab lagi. Termasuk satu yang di daerah Silokarnodoga, itu lantainya sudah rusak dan perlu kita rehap kembali," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jayawijaya Max Hattu mengatakan pada tahun 2018 tidak ada alokasi anggaraan untuk perbaikan jembatann gantung sebab tidak ada usulan dari warga.
Menurut dia, seharusnya persoalan seperti kerusakan jembatan gantung, diusulkan oleh masyarakat melalui pemerintah distrik pada Musrenbag agar dapat diakomodasi.
"Terkait program kerja yang sudah ada dalam DPA 2018 yakni pembangunan jalan, penyediaan air bersih, sanitasi. Sedangkan untuk jembatan tidak ada dalam DPA," katanya.