Asmat (Antaranews Papua) – Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (Usaid) melalui proyek Usaid Lestari menggelar lokakarya penyusunan strategi pengelolaan berkelanjutan sumber air di Kampung Yepem, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.
Lokakarya tersebut diikuti kelompok kerja (Pokja) air Yepem, multi stakeholder forum (MSF) Asmat, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan tokoh masyarakat Yepem.
Koordinator Lestari Papua Selatan Dendy Sofyandi mengatakan pengelolaan berkelanjutan sumber air Yepem sudah berjalan setahun, dimana Lestari Papua melakukan pendampingan terhadap kelompok kerja untuk mengelola sumber air tersebut.
Menurut dia, pengelolaan sumber air Yepem telah maksimal karena adanya kerja sama yang baik antara Usaid Lestari dengan Pemerintah Kabupaten Asmat serta masyarakat setempat.
"Lokakarya ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pengelolaan sumber air Yepem selama setahun," kata Dendy di Agats.
Ia mengatakan berkat pendampingan pengelolaan sumber air tersebut, masalah-masalah yang dikhawatirkan sebelumnya seperti soal keamanan sudah dapat teratasi. Selama setahun ini tidak ada konflik masyarakat terkait pengelolaan sumber air itu.
Usaid Lestari bersama Pokja, MSF dan warga Yepem telah sepakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban pengelolaan air Yepem. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
"Masalah tuntut menuntut sudah dituntaskan, sehingga pengelolaan sumber air Yepem telah berjalan dengan baik sampai hari ini," kata dia.
Selain itu, tambah Dendy, telah dibentuk badan usaha milik kampung (Bumkam). Dimana ada satu unit khusus dari badan usaha ini yang bartanggungjawab melindungi dan menjaga sumber air tersebut.
"Juga telah disepakati akan dibuat peraturan kampung Yepem untuk melindungi sumber air Yepem tersebut," ujar dia. (*/adv)
Lokakarya tersebut diikuti kelompok kerja (Pokja) air Yepem, multi stakeholder forum (MSF) Asmat, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan tokoh masyarakat Yepem.
Koordinator Lestari Papua Selatan Dendy Sofyandi mengatakan pengelolaan berkelanjutan sumber air Yepem sudah berjalan setahun, dimana Lestari Papua melakukan pendampingan terhadap kelompok kerja untuk mengelola sumber air tersebut.
Menurut dia, pengelolaan sumber air Yepem telah maksimal karena adanya kerja sama yang baik antara Usaid Lestari dengan Pemerintah Kabupaten Asmat serta masyarakat setempat.
"Lokakarya ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pengelolaan sumber air Yepem selama setahun," kata Dendy di Agats.
Ia mengatakan berkat pendampingan pengelolaan sumber air tersebut, masalah-masalah yang dikhawatirkan sebelumnya seperti soal keamanan sudah dapat teratasi. Selama setahun ini tidak ada konflik masyarakat terkait pengelolaan sumber air itu.
Usaid Lestari bersama Pokja, MSF dan warga Yepem telah sepakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban pengelolaan air Yepem. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
"Masalah tuntut menuntut sudah dituntaskan, sehingga pengelolaan sumber air Yepem telah berjalan dengan baik sampai hari ini," kata dia.
Selain itu, tambah Dendy, telah dibentuk badan usaha milik kampung (Bumkam). Dimana ada satu unit khusus dari badan usaha ini yang bartanggungjawab melindungi dan menjaga sumber air tersebut.
"Juga telah disepakati akan dibuat peraturan kampung Yepem untuk melindungi sumber air Yepem tersebut," ujar dia. (*/adv)