Timika (Antaranews Papua) - Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, mengirim guru SD ke Aroanop, Distrik Tembagapura, setelah kurang lebih enam bulan tidak ada aktivitas belajar mengajar di sekolah dasar itu.
    
Kepala SD Aroanop Philipus Lefteu di Timika, Sabtu, mengatakan sebanyak lima guru dari total sembilan guru akan bertugas sampai tahun ajaran baru yaitu Juni 2019 nanti.

Sementara empat guru perempuan, tiga diantaranya masih harus menyelesaikan studinya di KPG Universitas Cinderawasih, dan seorang guru kontrak dititip mengajar di sekolah yang ada di pesisir pantai.
    
"Karena mereka empat guru ini perempuan maka nanti tahun ajaran baru mereka empat sama-sama ke Aroanop. Sementara kami berlima laki-laki yang berangkat ke Aroanop. Hari ini  empat guru sudah ke Aroanop dan saya baru, Minggu besok," kata Philipus.
    
Pada 19 April 2018, sebanyak 18 guru yang terdiri dari sembilan guru SD Negeri Aroanop dan sembilan guru SD Negeri Jagamin secara bertahap dievakuasi oleh TNI AD akibat gangguan keamanan termasuk penyanderaan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada para guru di Aroanop. 
    
Philipus mengatakan para guru tidak lagi mengalami trauma sebab melalui Kementerian Pendidikan telah melakukan "trauma healing" selama satu pekan di Jakarta.
    
Philipus juga menjelaskan bahwa ia dan empat gurunya baru bisa kembali ke Aroanop setelah adanya kepastian jaminan keamanan kepada mereka yang mana TNI AD telah membuka salah satu pos mereka di kampung Aroanop.
    
Ia juga mengatakan bahwa ia dan rekan guru telah mempersiapkan keperluan mereka untuk beberapa bulan kedepan selama berada di Aroanop yaitu bahan makanan termasuk alat dapur baru.
    
"Bahan makan dari Dinas Pendidikan dan SLD Freeport, dan sudah dimuat ke sana," katanya.
     
Philipus menyadari tidak berjalannya proses belajar mengajar di Aroanop selama kurang lebih enam bulan sejak April 2018, maka ia dan rekan gurunya akan berusaha semaksimal mungkin agar anak didiknya di Aroanop kembali semangat untuk belajar seperti sedia kala sebelum mereka dievakuasi ke Timika.


Pewarta : Jeremias Rahadat
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024